Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kejahatan Narkoba Tetap Tinggi, Hukuman Mati Dinilai Tak Berikan Efek Jera

Kompas.com - 09/09/2016, 14:59 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Advokat senior Todung Mulya Lubis menilai bahwa hukuman mati harus dihapuskan. Sebab, hukuman tersebut tidak memberikan efek jera, khususnya pada para pelaku tindak pidana narkotika.

Todung mengaku, sudah bertemu dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. Dari pertemuan itu, lanjut dia, diketahui bahwa ada sekitar 60.000 terpidana narkoba, baik yang dihukum mati atau tidak.

Sementara, menurut dia, berdasarkan data Badan Nasional Narkotika menyebutkan bahwa tidak ada pengurangan angka kriminalitas terkait narkotika meskipun hukuman mati diterapkan.

"Data BNN tidak ada pengurangan meskipun ada eksekusi," ujar Todung dalam diskusi bertajuk "Utopia Keadilan dalam Penerapan Hukuman Mati" di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2016).

Ia mengatakan, di negara-negara lain hukuman mati sudah tidak diterapkan. Alasan "memberi efek jera" tidak pernah dipakai untuk menjustifikasi seseorang dalam tindak pidana yang dilakukan.

"Praktis di Eropa tidak ada, hanya di Belarusia. Bahkan Rusia, Uni Soviet, yang merupakan negara komunis juga tidak ada," kata dia.

Menurut Todung, dalam kasus peredaran narkotika itu melibatkan banyak pihak, seperti yang dikatakan terpidana mati Freddy Budiman.

Sehingga, penerapan hukuman mati tidak memberikan efek jera karena pada kenyataannya peredaran narkotika tetap merajalela.

"Nah ketika dengar kesaksian Freedy Budiman, bisnis narkoba ini adalah bisnis bancakan yang melibatkan banyak pihak, termasuk aparat. Apa ada efek jera?," kata Todung.

Menurut Todung, akar permasalahan dari maraknya kriminalitas, khususnya narkoba, terkait dengan kesejahteraan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa pelaku kejahatan tersebut rata-rata berlatar belakang pendidikan rendah.

"Jangan lupa, terpidana mati pelaku kejahatan hampir semua datang dari masyarakat miskin latar belakang pendidikan rendah. Kejahatan narkoba mereka datang dari lapisan miskin. Akar nasalah kita apa? Keadilan ekonomi dan politik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com