Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Tahun Tanpa Penuntasan, Pemerintah Abaikan Kasus Pembunuhan Munir

Kompas.com - 07/09/2016, 17:58 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo belum memberikan perhatian terhadap upaya penuntasan kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib yang terjadi 12 tahun lalu.

Menurut Haris, penunjukkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara menjadi satu indikasi Presiden tidak punya perhatian terhadap kasus Munir dan reformasi badan intelijen.

"Saya melihat kasus pembunuhan Munir yang terjadi 12 tahun lalu belum menjadi perhatian utama Presiden Jokowi. Apalagi saat ini dia menunjuk Budi Gunawan sebagai kepala BIN," ujar Haris saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2016).

(Baca: Mengenang 12 Tahun Kepergian Munir...)

Haris menuturkan, jika Presiden Jokowi benar menaruh perhatian pada kasus Munir dan reformasi intelijen, seharusnya Presiden memilih kepala BIN dari kalangan profesional, bukan dari TNI maupun Polri.

Di sisi lain, ada dugaan oknum pejabat tinggi BIN saat itu yang terlibat dalam pembunuhan Munir. Apabila Kepala BIN dijabat dari kalangan profesional, Haris optimis orang tersebut bisa bekerjasama dalam membongkar dugaan keterlibatan tersebut.

"Seharusnya itu yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo sesuai komitmen awal terkait HAM yang tertuang dalam Nawacita," kata Haris.

(Baca: Selama 12 Tahun, Auktor Intelektual Pembunuhan Munir Belum Terungkap)

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa sejak awal Presiden Jokowi tidak menjadikan indikator HAM sebagai landasan dalam membuat keputusan. Misalnya, dalam memilih Wiranto sebagai Menko Polhukam.

Dalam masa kampanye pun, kata Haris, Jokowi sudah dikelilingi oleh orang-orang yang diduga terlibat dalam sejumlah kasus pelanggaran HAM.

"Saya melihat Presiden Jokowi tidak menggunakan indikator HAM dalam membuat keputusan," ungkap dia.

Kompas TV Kemiripan Kasus Mirna dan Munir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com