Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dinilai Perlu Sinergikan Poros Maritim Dunia dengan Konsep "Jalur Sutera Maritim" China

Kompas.com - 31/08/2016, 12:21 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebangkitan kekuatan ekonomi dan militer China dalam beberapa tahun belakangan ini dinilai menimbulkan dilema.

Melalui konsep Jalur Sutera Maritim Abad ke-21, China terus mengembangkan hubungan perekonomian dan kerja sama dengan negara-negara di sepanjang Jalur Sutera Maritim tersebut.

Di sisi lain, China semakin bersikap agresif, terutama di perairan sekitar, seperti Laut China Selatan dengan kebijakan Sembilan Garis Putus.

Penulis buku "Arungi Samudra Bersama Sang Naga: Sinergi Poros Maritim Dunia dan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21", Untung Suropati mengatakan, strategi China tersebut meningkatkan ketegangan dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia.

"Di mana kebijakan Sembilan Garis Putus China meningkatkan ketegangan dengan negara-negara yang wilayah perairannya terusik, termasuk Indonesia," ujar Untung, saat diskusi peluncuran buku 'Arungi Samudra Bersama Sang Naga: Sinergi Poros Maritim Dunia dan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21', di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Menurut Untung, sebenarnya strategi agresif tersebut bagi China bersifat pertahanan dari saingan terbesarnya, Amerika Serikat.

"Maka dari itu, China pun selain menawarkan paket kerja sama ekonomi, juga melakukan tekanan secara militer untuk mencapai tujuan politiknya," lanjut Untung.

Namun, ia berpandangan, berbagai strategi agresif yang dilakukan China dapat menjadi kesempatan emas bagi Indonesia.

Indonesia, lanjut Untung, perlu melakukan sinergi antara strategi China tersebut dengan konsep Poros Maritim Dunia yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo pada 2014.

"Konsep Jalur Sutera Maritim Abad ke-21 dan Satu Sabuk Satu Jalur sebetulnya bisa bersinergi dengan konsep Poros Maritim Dunia," kata Untung.

Menurut Untung, sinergisasi Poros Maritim Dunia dapat dilakukan dengan membangun dan memberdayakan potensi kekuatan laut dan geostrategis politik Indonesia.

"Berdasarkan posisi geostrategis, Indonesia sangat kuat karena berada di tengah interaksi, baik politik maupun perdagangan di kawasan Indo-Pasifik. Ini perlu dioptimalisasikan," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com