MAKASSAR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengundang Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dalam acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem.
Momen pertemuan ini semacam reuni kecil bagi keduanya. Diketahui, Paloh dan Syahrul pernah sama-sama di Partai Golkar.
Tapi Paloh memutuskan keluar dan membikin Partai Nasdem, sementara Syahrul hingga kini masih jadi kader Golkar.
Dalam pertemuan itu, keduanya saling melempar kesan satu sama lain. Syahrul terkenang bagaimana mereka bertukar pikiran mengenai kebangsaan semasa masih di Golkar.
(Baca: Diam-diam, Surya Paloh Temui Jokowi di Istana)
Sementara Paloh terus menggoda Syahrul seolah mengajak merapat ke partainya. Salah satu kelakar yang dilontarkan Paloh yakni soal jabatan Syahrul yang meski sudah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan dua periode, tapi posisinya di Golkar masih sebagai Ketua DPD I Sulsel.
Secara tidak langsung, Paloh membandingkan dirinya yang sudah keluar dari Golkar dan menjadi petinggi di partai lain.
"Saya perhatikan baik-baik, adik saya yang sudah kenal 37 tahun ini jadi Gubernur Sulsel sudah dua kali. Tapi masih Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar," ujar Paloh berkelakar dalam sambutannya di acara pelantikan DPW Partai Nasdem Sumsel di Makassar, Jumat (26/8/2016).
"Masih ya, masih," lanjut Paloh.
Ucapannya tersebut mengundang tawa peserta acara, termasuk Syahrul. Namun, kata Paloh, perbedaan partai tak jadi soal. Yang terpenting, bagaimana menyatukan persepsi dan ideologi.
Termasuk suasana kebatinan. Saat menyinggung kata "kebatinan", Paloh kembali menyinggung Syahrul.
Ia meyakini, dalam batinnya, Syahrul masih memiliki ideologi dan pikiran yang sama dengannya meski sudah terpisah partai.
"Kalau tidak melihat suasana kebatinan, maka sia-sia perjalanan selama 30-an tahun kita," kata Paloh.
Dalam sambutannya, Syahrul menyanjung Partai Nasdem dan meyakini partai tersebut mampu membawa perubahan di Sulsel.
Paloh mengatakan, sanjungan tersebut tak hanya dalam kapasitas Syahrul sebagai gubernur dan Ketua DPD I Sumsel Partai Golkar, tapi ada semangat negarawan di sana.