Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalbar Tetapkan Rabies sebagai Kejadian Luar Biasa

Kompas.com - 25/08/2016, 22:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menetapkan penyakit rabies di daerahnya sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Menyikapi kejadian ini, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis menggelar rapat koordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei serta unsur terkait, yakni Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan dan Wali Kota serta Bupati se-Kalimantan Barat pada Kamis (25/8/2016).

Dalam rapat itu, Cornelis menegaskan, pihaknya butuh bantuan pemerintah pusat untuk mengantisipasi virus rabies di daerahnya karena keterbatasan anggaran.

"Bupati dan Wali Kota saya harap untuk serius menangani dua kejadian bencana ini, asap dan vaksin untuk rabies," ujar Cornelis, seperti dikutip dari siaran pers BNPB, Kamis malam.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penyelesaian merebaknya virus rabies di Kalimantan Barat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni penggunaan vaksin dan depopulasi.

"Selain itu, mengedukasi masyarakat agar selalu waspada terhadap rabies. Awasi sumber virusnya (peternakan). Lalu awasi juga pergerakan hewannya," ujar Sutopo.

Ia menegaskan, BNPB akan membantu penyelesaian kasus itu dengan menggunakan dana siap pakai milik BNPB.

Akan tetapi, saat ini BNPB masih mengkalkulasi berapa biaya yang akan digelontorkan untuk membantu Kalimantan Barat bebas dari virus rabies.

Di Indonesia sendiri, virus rabies masih banyak ditemukan. Pemerintah menargetkan Indonesia bebas rabies pada 2030 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com