Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Sinergitas Polri dan Kejelasan Informasi Dinilai Rendah pada Arus Mudik 2016

Kompas.com - 14/07/2016, 14:44 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kepuasan masyarakat terhadap sinergitas dan kejelasan informasi terkait arus mudik 2016 lalu sangat rendah. Sebaliknya, masyarakat memandang keberadaan, keramahan, kedisiplinan, dan kemampuan aparat sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya.

Hal tersebut tercermin dalam survei yang dilakukan Indonesian Network for Public Service Watch (Inpitch) dan Berdikari Institute.

Kedua lembaga mengambil enam indikator yang digunakan untuk menilai tingkat kepuasan masyarakat. Keenam indikator itu yakni soal keberadaan, keramahan kedisiplinan, kemampuan, sinergitas dan kejelasan informasi.

Berdasarkan hasil survey tersebut, nilai rata-rata indeks kepuasaan masyarakat atas kinerja aparatur kepolisian selama arus mudik dan balik sudah baik dengan nilai 3,82 dari skala 0-5.

(Baca: Tol Brebes Timur Jadi "Neraka" Pemudik, Ini Dia Penyebabnya....)

Direktur Inpitch Paring Waluyo Utomo menyimpulkan bahwa kepuasan masyarakat tertinggi berada di indikator keberadaan, keramahan, kedisiplinan dan kemampuan. Namun, nilai kepuasaan masyarakat terendah berada di indikator sinergitas dan kejelasan informasi.

"Kami simpulkan nilai kepuasaan masyarakat konversi ada di indikator keberadaan, keramahan, kedisiplinan dan kemampuan. Namun catatan paling rendah, soal sinergitas dan kejelasan informasi," ujar Paring saat memberikan keterangan di kawasan Cikini, Kamis (14/7/2016).

Paring menuturkan, kemacetan parah yang terjadi di pintu tol Brebes Timur selama masa arus mudik terjadi karena kurangnya koordinasi dan sinergitas internal kepolisian.

(Baca: Macet Parah Mudik Lebaran, Wapres Minta Maaf)

Setiap Polres, kata Paring, berlomba-lomba untuk membuang arus kendaraan agar tidak kemacetan di wilayahnya. Hal ini mengakibatkan pemumpukan di titik jalur terakhir, seperti misalnya di Brebes Timur.

"Kami melihat kurangnya koordinasi dan sinergi antar Polres. Masing-masing Polres berlomba lebih cepat membuang arus, jangan sampai ada kemacetan di daerahnya. Akibatnya yang paling ujung akan terjadi penumpukan. Misal di pintu tol Brebes," kata Paring.

Selain itu, menurut Paring, masyarakat juga tidak puas dengan kinerja Polri terkait kejelasan informasi soal rute pengalihan arus untuk menghindari kemacetan dan kondisi jalan. Masyarakat juga tidak mendapat informasi yang utuh soal jalur alternatif.

Menurut Paring, selama arus mudik dan balik, banyak jalur alternatif tidak digunakan secara maksimal oleh pemudik.

(Baca: 12 Orang Meninggal Dunia karena Macet Horor di Brebes, Salah Siapa?)

Paring mengatakan seharusnya informasi detail mengenai jalur pengalihan arus, titik kemacetan dan rute jalur alternatif bisa disebar ke masyarakat melalui teknologi informasi yang ada sebelum puncak arus mudik maupun balik.

"Soal informasi perjalanan, rute dan kondisi jalan bagi pemudik tidak tersebar dengan baik. Harusnya info pemecahan arus sudah bisa disebar sejak awal. Info jalur alternatif juga tidak diberikan. Menurut pantauan kami, jalur alternatif tidak digunakan secara maksimal," ungkap dia.

(Baca: Soal Kemacetan Tol Brebes Timur, Wapres Minta Tak Ada yang Saling Menyalahkan)

Survey yang digagas oleh Inpitch dan Berdikari Institute ini dilakukan mulai 3-5 Juli 2016 untuk arus mudik dan 8-10 juli 2016 untuk arus balik. Sebanyak 5.048 responden dilibatkan dengan komposisi 70% pengguna roda dua dan roda empat, sisanya pengguna kendaraan umum.

Inpitch dan Berdikari Institute memantau 16 titik survey berdasarkan catatan kepolisian 5 tahun terkait lokasi mudik yang menjadi langganan macet dan rawan kecelakaan.

Kompas TV Apa Permasalahan "Brexit" Hingga Jadi Momok Pemudik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com