Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Belajar dari Pesawat Singapore Airlines yang Terbakar

Kompas.com - 28/06/2016, 13:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Sebuah pesawat milik maskapai Singapore Airlines mengalami kerusakan mesin sehingga harus melakukan pendaratan darurat di Bandar Udara Changi, Singapura, Senin (27/6/2016).

Penerbangan SQ368 itu seharusnya terbang dari Changi menuju Milan, Italia. Namun setelah sekitar dua jam mengudara, pilot melaporkan adanya masalah di mesin, yang memaksa pesawat kembali ke Singapura.

Pesawat Boeing 777 itu akhirnya mendarat pada sekitar pukul 7.00 pagi waktu setempat.

Tanpa diduga, saat pesawat menyentuh landasan, keluar percikan api yang seketika melalap sayap kanan pesawat itu. Dipastikan, tak ada korban luka dan 222 penumpang serta 19 kru pesawat dalam kondisi selamat. (kompas.com)

Peristiwa ini tercatat sebagai sebuah kejadian yang mengagumkan, karena situasi dan keadaan darurat dapat ditangani dengan sangat baik, sehingga tidak ada korban yang berjatuhan.

Tidak heran banyak pihak yang memuji Singapore Airlines dan Bandara Changi atas tingkat profesionalitas yang dipertunjukkan dalam bidang tugasnya.

Dunia penerbangan adalah lingkungan yang sangat melekat dengan kemajuan teknologi. Semua yang berkait dengan kemajuan teknologi selalu berada dan menuntut keteraturan yang sangat hitam putih sifatnya.

Dalam operasi penerbangan, maka mekanisme kerjanya sudah dipagari dengan demikian banyak aturan ketentuan dan regulasi yang bertujuan memberikan jaminan keamanan bagi semua orang yang terlibat didalamnya.

Itu sebabnya, bila semua aturan, ketentuan dan regulasi yang telah ditentukan itu dipatuhi dengan baik maka kemungkinan terjadinya kecelakaan akan menjadi kecil sekali.

Prosedur

 

Semua ketentuan, regulasi dan aturan tersebut dituangkan dalam sebuah tata kerja yang dikenal sebagai “normal procedures”.

Menyadari benar akan keterbatasan dari kemampuan manusia dalam mengoperasikan apapun yang tetap masih akan tergantung kepada faktor lain, seperti cuaca, faktor teknis dan lain sebagainya, maka diantisipasi bahwa dalam operasi penerbangan pasti akan tetap berhadapan juga dengan kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Untuk itulah dalam dunia penerbangan telah dibuat pula sebuah tata cara kerja untuk menghadapi kemungkinan kecelakaan yang dikenal dengan terminologi “emergency procedures”.

Dengan demikian menjadi jelas sekali bahwa dalam kegiatan operasi penerbangan memang telah ditentukan sebuah panduan agar dapat bekerja dengan aman dan selamat.

Panduan itu bernama “normal procedures”. Bila kemungkinan tentang kecelakaan yang mungkin saja dapat terjadi sudah pula dibuat panduan kerja untuk mengatasi agar kemungkinan atau bahkan kecelakaan yang sudah sempat terjadi, dapat diatasi dengan baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com