Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok" Digembosi, Sekjen PDI-P Sebut Parpol Terbukti Lebih Baik

Kompas.com - 25/06/2016, 11:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melihat, berbagai serangan yang kini menimpa kelompok relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok, menunjukkan bahwa partai politik lebih baik ketimbang kelompok relawan.

Sebelumnya, Politisi PDI-P Junimart Girsang menyebut Teman Ahok menerima Rp 30 Miliar dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta. Komisi Pemberantasan Korupsi pun tengah menyelidiki hal ini.

Belakangan, sejumlah mantan anggota Teman Ahok mengaku melakukan kecurangan saat mengumpulkan KTP dukungan dari warga Jakarta agar Ahok bisa maju lewat jalur perseorangan.

"Itu menunjukkan apapun sebuah organisasi itu mengandung elemen yang sifatnya kontradiktif, karena itu lah kenapa kami berpegang kepada jalur kepartaian," kata Hasto di Jakarta, Jumat (24/6/2016).

(baca: PKS: Tak Konsisten, Ahok dari Awal Tinggalkan Parpol, Sekarang Mau Balik Lagi)

Paling tidak, lanjut Hasto, di dalam partai, seluruh kepentingan sudah disatukan kedalam satu ideologi yang disepakati bersama. Partai juga mempunyai sistem, mekanisme, dan nilai-nilai yang harus diperjuangkan.

"Sementara kelompok relawan seperti itu rawan menjaga soliditasnya," tambah Hasto.

Namun, Hasto tak lantas menyarankan Ahok untuk maju Pilgub DKI Jakarta melalui jalur parpol. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Ahok jalur mana yang akan ditempuh.

(baca: Hanura: Sumber Waras dan Reklamasi Gagal, Sekarang Serang "Teman Ahok")

"Itu pilihan Pak Ahok sendiri yang harus dihormati. Sebagai indivudi dan warga negara, Pak Ahok bisa memilih," ucap Hasto.

Saat ini sudah ada tiga parpol yang mendukung Ahok, yakni Nasdem, Hanura, dan Golkar. Total perolehan kursi ketiga parpol itu di DPRD DKI pun mencukupi untuk mengusung Ahok lewat jalur parpol.

Setelah tiga parpol menyatakan dukungan, Ahok akan menemui relawan pendukungnya, "Teman Ahok".

(baca: Ahok: Saya Mau Tanya ke "Teman Ahok", Mau Tiket Tol atau Jalan yang Susah?)

Pertemuan dengan Teman Ahok itu lantaran sebelumnya Ahok berjanji akan maju melalui jalur perseorangan. Saat Teman Ahok berhasil mengumpulkan satu juta data KTP, Ahok juga menemui mereka.

"Saya mau tanya ke Teman Ahok, situasi kalian seperti apa? Mau tiket tol atau jalan yang susah?" kata Ahok lagi.

"Kalau mau ikuti emosi saya, gue mau tiket yang susah karena gue mau buktiin sejuta (data) KTP. Kalau mau ikut jalan tol, sejuta (data) KTP yang sudah kekumpul enggak bisa dibuktiin," sambung Ahok.

Kompas TV Ahok Bikin PDI-P Pecah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com