JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersyukur terjadinya fenomena alam La Nina di Indonesia. Pasalnya, fenomena itu menjadi berkah bagi petani.
"Kami sampaikan bahwa kami bersyukur ada La Nina. Datangnya mulai terasa, Juli, Agustus, September yang aslinya bulan kering," kata Amran usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Pada umumnya, ia mengatakan, lahan pertanian yang dicocoki tanaman oleh petani antara bulan Juli-September relatif rendah. Hal itu karena lahan pertanian yang relatif kering.
Namun, dengan adanya intensitas hujan yang bertambah akibat La Nina, maka petani dapat memperluas area bercocok tanamnya. Sehingga, hal itu akan mempengaruhi pendapatan yang akan diperoleh petani nantinya.
"Kalau La Nina datangnya Oktober, itu jadi musibah," ujarnya.
Amran menambahkan, presentase tanaman yang ditanam petani diperkirakan akan naik tahun ini. Namun, ia belum dapat memprediksi berapa persen peningkatannya.
"Kami upayakan," ujarnya.