Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ahok dan Megawati Masih Akrab, Mungkin Saja PDI-P Mengusung Petahana"

Kompas.com - 07/06/2016, 03:15 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Indo Barometer M Qodari menilai, wajar apabila internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memunculkan wacana untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilgub DKI 2017.

Hal tersebut muncul setelah salah satu politisi PDI-P, Aria Bima menyatakan agar Ahok maju lewat partai politik dalam Pilgub DKI 2017.

Qodari menambahkan, hal tersebut wajar meskipun beberapa kader di DPD DKI Jakarta kerap kali mengeluarkan pernyataan yang menunjukan ketidaksukaannya kepada Ahok.

"Selama belum ada pernyataan resmi dari PDI-P terkait siapa yang hendak diusung di Pilgub DKI nanti, saya kira sah-sah saja kalau sekarang mereka menyatakan bakal mendukung Ahok," kata Qodari saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/6/2016).

(baca: Minta Ahok "Balik Kandang", PDI-P Dianggap Tak Mampu Temukan Pesaing)

Menurut Qodari, memilih Ahok sebagai calon yang akan diusung merupakan upaya yang rasional. Pasalnya, elektabilitas Ahok masih tertinggi berdasarkan berbagai hasil survei.

"Jadi sah-sah saja meskipun dinamika di PDI-P ada yang tidak setuju, yang tidak setuju kan kebanyakan di DPD (DKI). Lagipula secara elektabilitas Ahok yang paling tinggi," tutur dia.

Ia menilai, kemungkinan sangat besar bagi PDI-P mendukung Ahok nantinya. Kuncinya, ada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

(baca: Ahok: Kalau Diusung PDI-P, Pasti sama Djarot Dong...)

"Kuncinya adalah pada komunikasi antara Megawati sang ketua umum dengan Ahok sendiri, komunikasi di antara keduanya masih bagus," ujar Qodari.

Dia menambahkan, seluruh kader PDI-P pastinya akan menjalankan apapun instruksi dari Megawati terkait calon yang akan diusung.

"Kalau kita lihat Ahok dan Megawati masih akrab. Megawati dan Ahok pernah makan bersama di rumah Ahok di Belitung. Ahok pun hadir dalam acara di salah satu televisi swasta bersama Megawati dan nada bicara Megawati kepada Ahok masih enak," lanjut Qodari.

"Terlebih ada pernyataan dari Megawati yang menyatakan tak perlu serius menanggapi Ahok, itu kan tandanya masih bagus. Jadi mungkin saja nanti PDI-P mengusung Ahok di Pilgub DKI melalui instruksi Megawati," tambah dia.

Aria Bima sebelumnya mengimbau Ahok untuk maju pilgub lewat jalur partai politik. Aria mengapresiasi kinerja Ahok selama memimpin Jakarta.

(Baca: Aria Bima: Ahok, Kembalilah ke Kandangmu...)

Halaman:


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com