Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetapan 1 Juni sebagai Hari Libur Nasional Sudah Melalui Kajian Mendalam

Kompas.com - 01/06/2016, 14:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Keputusan Presiden menetapkan hari lahir Pancasila, 1 Juni, sebagai hari libur nasional telah melalui pertimbangan yang matang.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo, di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/6/2016).

"Ini sebuah perjalanan panjang yang sudah melalui pertimbangan, kajian mendalam," ujar Jokowi.

"Intinya adalah karena Pancasila itu sebagai ideologi negara, posisinya tertinggi dalam sebuah negara sehingga kami putuskan 1 Juni ditetapkan kemudian diliburkan, juga diperingati sebagai hari lahir Pancasila," lanjut dia.

Setelah menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, pemerintah akan tetap berupaya 'membumikan' Pancasila.

Jokowi mengatakan, MPR akan merumuskan formula sosialisasi nilai-nilai Pancasila yang tepat kepada masyarakat.

"MPR akan merumuskan lagi cara-cara yang cepat agar kita bisa mengamalkan Pancasila sebagai ideologi negara, sebagai dasar negara kita," ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo memutuskan tanggal 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila.

"Maka dengan mengucap syukur kepad Allah dan bismillah, dengan Keputusan Presiden tanggal 1 Juni ditetapkan, diliburkan dan diperingati sebagai hari lahir Pancasila," ujar Jokowi dalam pidato peringatan pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka, Bandung, hari ini.

Pidato Jokowi tersebut mendapatkan tepuk tangan meriah dari tamu undangan yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com