Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPW Desak Kepolisian Usut Kematian Suporter Persija

Kompas.com - 16/05/2016, 10:04 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mendesak Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengusut kematian Muhammad Fahreza (16), seorang suporter Persija Jakarta, Minggu (15/5/2016).

Muhammad Fahreza tewas setelah diduga dianiaya aparat keamanan saat menyaksikan pertandingan Persija melawan Persela di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat lalu.

"Jika benar pengakuan kakak korban, hal ini tentu sangat disayangkan. Polri yang membawa misi sebagai pengayom masyarakat justru bertindak brutal di lapangan dan cenderung menjadi algojo," ujar Neta ketika dihubungi, Senin (16/5/2016).

Neta mengatakan, Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Propam) harus segera turun tangan mengusut tuntas kasus ini. 

Menurut Neta, ini perlu dilakukan agar polisi-polisi yang cenderung brutal dan menjadi algojo tidak menjadi momok masyarakat.

Apalagi, kata Neta, akhir-akhir ini Polri terlibat langsung dalam melakukan pengamanan penyelenggaraan pertandingan sepak bola.

"Tentunya Polri harus bisa menjamin keamanan penonton, baik jaminan keamanan dari sikap brutal suporter maupun sikap brutal dari polisi sendiri," kata Neta.

Sebelumnya, kakak korban, yaitu Sholeh, menuturkan bahwa kejadian berawal saat Fahreza hendak masuk ke stadion bersama kakaknya yang nomor dua, Suyatna.

Saat sampai di stadion, Yatna dan Fahreza tidak kebagian tiket. Lalu, kerusuhan terjadi antara suporter Persija dan petugas keamanan.

Saat rusuh, Yatna yang terpisah dengan Fahreza melihat adiknya itu dipukul petugas berseragam polisi.

"Dipukul pakai bambu di bagian punggung dan kepala," kata Sholeh di Jagakarsa, Minggu. (Baca:  Kronologi Tewasnya Suporter Persija Versi Pihak Keluarga)

Sholeh mendapat kabar pada sekitar pukul 21.00 dan segera bergegas menuju stadion. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Andika, lalu dirujuk ke RS Zahira, dan akhirnya menjalani perawatan intensif selama dua hari di Rumah Sakit Marinir Cilandak.

Fahreza yang mengalami koma, sempat sadar. Ia muntah-muntah, dan tak lama meninggal dunia.

Korban diketahui mengalami luka parah pada bagian kepala akibat pukulan benda tumpul. (Baca: Anggota Jakmania Meninggal, Diduga Dianiaya Polisi)

Fahreza dimakamkan di TPU Al-Makmur. Hingga siang ini, pihak kepolisian belum hadir di rumah duka ataupun pemakaman.

Kompas TV Suporter Persija Tewas Diduga Dianiaya Polisi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com