Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komite Etik Golkar: Ada Upaya Saling Menjatuhkan

Kompas.com - 14/05/2016, 11:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Komite Etik Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar memastikan akan mengambil langkah yang lebih ketat untuk menerima laporan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan bakal calon ketua umum.

Sebab, Komite Etik melihat ada upaya untuk saling menjatuhkan yang dilakukan masing-masing bakal calon.

Ketua Komite Etik, Fadel Muhammad, mengatakan, setidaknya ada 104 laporan yang dugaan pelanggaran etik yang masuk ke Komite. Dari jumlah yang ada, 56 di antaranya merupakan aduan lisan, 41 laporan SMS, 6 laporan tertulis dan satu temuan langsung tim komite etik di lapangan.

"Banyak juga laporan-laporan yang masuk itu tidak jelas, tidak spesifik. Dia mengatakan apa, pertemuan di mana. Jadi ada kecenderungan mereka saling menjatuhkan," kata Fadel di area Munaslub di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (14/5/2016).

Menurut dia, laporan saling menjatuhkan itu tak hanya menimpa dua bakal calon ketua umum yang kini dianggap terpopuler, yaitu Ade Komarudin dan Setya Novanto.

Enam bakal calon ketua umum lainnya juga dilaporkan telah melakukan dugaan pelanggaran etik. Meski demikian, Fadel enggan merincinya.

Untuk meminimalisir laporan itu, Fadel menyebutkan, pihaknya telah menjalin komunikasi baik dengan kepolisian maupun Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengecek setiap langkah yang dilakukan caketum dan tim suksesnya.

"Ya, mudah-mudahan sampai dengan dua hari lagi tidak ada hal-hal yang luar biasa. Kalau tidak ada, bisa kita meneruskan acara ini sampai pemilihan umum," kata dia.

Kompas TV Inilah "Janji" Para Caketum Golkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com