Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Uang Akan Pengaruhi Kemenangan Ketum Golkar

Kompas.com - 14/05/2016, 08:27 WIB
Dani Prabowo

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com — Pengamat politik Universitas Padjadjaran, Idil Akbar, berpendapat, keberadaan politik transaksional akan menjadi faktor penting di dalam penyelenggaraan Munaslub Golkar.

"Calon yang berduit banyak akan bisa menjadi berpeluang besar sebagai ketum Golkar. Untuk itu, pengawasan Komite Etik menurut saya sudah menjadi kewajiban," kata Idil dalam pesan singkatnya kepada awak media, Sabtu (14/5/2016).

Dari delapan bakal calon yang akan bertanding, Setya Novanto menjadi calon terkaya. Berdasarkan laporan harta kekayaan yang diserahkan kepada panitia penyelenggara, kekayaan Novanto ialah 49.150 dollar AS dan Rp 114.769.292.837.

Selain uang, faktor lain seperti popularitas dan track record dinilai tidak akan memengaruhi hasil pemilihan yang rencananya akan dilangsungkan di Bali Nusa Dua Convention Center itu.

"Yang jadi nilai tetap pada sejauh mana komitmen politik antara calon dan DPD bisa terjalin dan saling bersepakat," kata dia.

Lebih jauh, ia mengatakan, politik transaksional yang mungkin terjadi tak hanya sebatas uang. Menurut dia, jabatan struktural di DPP juga dapat menjadi alat bargaining yang penting.

Berikut harta kekayaan bakal calon ketua umum Partai Golkar:
1. Airlangga Hartarto Rp 46.390.867.653
2. Setya Novanto 49,150 dollar AS  dan Rp 114.769.292.837
3. Aziz Syamsuddin 24.999 dollar AS dan Rp 58.932.608.283
4. Syahrul Yasin Limpo Rp 19.686.640.282
5. Mahyudin Rp 10.613.794.004
6. Ade Komarudin Rp 20.020.855.660 dan utang Rp 3.580.952.380
7. Priyo Budi Santoso 77,437 dollar AS dan Rp 17.538.162.552
8. Indra Bambang Utoyo Rp 5.601.892.500

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com