JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengaku tidak mengetahui sejauh mana batasan sanksi yang dapat diberikan Komite Etik terhadap bakal calon ketua umum yang melakukan pelanggaran.
"Ya tentu tergantung pertemuannya," kata Kalla seusai menghadiri sebuah kegiatan diskusi di Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Meski demikian, ia menilai, Komite Etik tak bisa begitu saja menjatuhkan sanksi kepada seorang bakal calon sekalipun Komite Etik mendapati calon tersebut bertemu pemilik suara di luar jadwal yang telah ditentukan.
Namun, hal itu bisa saja berbeda saat Komite Etik menangkap basah pertemuan itu dengan adanya unsur politik uang.
"Kalau maksud pertemuannya menjurus ke politik uang tentu salah," ujar dia.
(Baca: Ade Komarudin Tepergok Komite Etik Bertemu Pimpinan DPD I di Hotel)
Komite Etik sebelumnya mendapati Ade Komarudin bertemu dengan pimpinan DPD I Golkar Kalimantan Barat di Hotel Grand Melia, Jakarta, Selasa (10/5/2016) siang.
Pertemuan itu dilakukan di luar jadwal pertemuan yang telah ditentukan Steering Committee Munaslub. Saat ini, kasus pertemuan itu tengah didalami Komite Etik, termasuk terkait adanya kemungkinan terjadinya politik transaksional di dalam pertemuan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.