Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penindakan Berbau Komunis Dinilai Kemunduran, Tak Berbudaya

Kompas.com - 12/05/2016, 05:35 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti sejarah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam menilai, penindakan yang dilakukan aparat penegak hukum terhadap hal-hal yang berbau komunisme bisa mengganggu ketenangan masyarakat.

Sebab, penindakan tersebut dilakukan membabi buta seakan atribut tersebut bermunculan dimana-mana secara serentak.

"Saya menyayangkan kalau ini masih diteruskan," kata Asvi saat dihubungi, Rabu (11/5/2016).

Asvi menambahkan, lebih parah jika hal ini merembet ke daerah. Menurut dia, saat ini di daerah sudah mulai dilakukan sweeping buku-buku yang berkaitan dengan tokoh kiri.

(baca: TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 Belum Dicabut, Pemerintah Larang Semua Hal Berbau Komunis)

Padahal, buku dianggap mampu mengungkap sejarah masa lalu yang pada masa Orde Baru tak dapat dibaca.

"Ini kemunduran yang sangat besar kalau dilanjutkan," ucap Asvi.

(baca: Kemunculan Atribut PKI Dinilai Pengalihan Isu)

Menurut Asvi, pemerintah perlu memberikan penjelasan kepada masyarakat agar isu ini tak bergulir semakin liar. Misalnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung diminta memperjelas pernyataannya tentang TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 yang disebut masih berlaku.

Asvi menuturkan, aturan tersebut sebetulnya telah disempurnakan dengan TAP MPR Nomor 1 Tahun 2003. (baca: Gambar Palu Arit, Kuntilanak yang Mencederai Akal Sehat Kita)

"Harusnya memperjelas statement dia. Tidak sekedar TAP itu berlaku, tapi ada TAP lain yang sudah menyelesaikan persolaan ini," ucapnya.

Selain itu, ia juga berharap agar implementasinya tak sampai melarang buku beredar atau adanya sweeping buku.

(baca: Polri Imbau Masyarakat Hati-hati Terhadap Simbol Komunis)

"Itu jelas sangat tidak berbudaya," kata Asvi.

Kompas TV Polisi Bebaskan 2 Pedagang Kaus Bergambar Palu Arit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com