Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2016, 06:20 WIB

KOMPAS.com - Oktober 2015, Presiden Joko Widodo batal datang ke Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, karena terhalang asap tebal kebakaran hutan.

Padahal, penduduk desa itu telah menyediakan jamban atau WC khusus untuk kedatangan Presiden.

Waktu itu, Jokowi dijadwalkan melihat hasil relokasi penduduk kepulauan tersebut yang tertimpa gempa bumi dan tsunami pada 25 Oktober 2010.

Ketika berkunjung lagi ke Sumatera Barat (Sumbar), pada awal April 2016, Presiden juga tidak sempat singgah lagi di Kepulauan Mentawai.

Dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, calon presiden dan wakil presiden Jokowi-JK kalah telak di Provinsi Sumbar.

Hanya di Mentawai Jokowi-JK menang (memperoleh 31.440 suara).

Sementara, calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya memperoleh 9.071 suara.

Pada 28 April 2016, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengajak Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (51) dan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek (67) datang ke Desa Bulasat, Mentawai.

Perjalanan dari Padang ke Desa Bulasat ditempuh selama hampir satu setengah jam menggunakan helikopter.

Perjalanan Jakarta- Padang secara normal dengan pesawat terbang makan waktu 1 jam lebih 23 menit.

Ketiga menteri perempuan itu juga didampingi Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangile, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Surya Chandra Surapaty, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, dan anggota DPR dari Komisi IX, Alex Indra Lukman.

Di bawah hujan, Puan mengatakan, kepulauan ini sangat indah, pantas menjadi salah satu tujuan wisata.

"Namun, ketika menginjakkan kaki, yang disodorkan kepada saya bukan tentang keunggulan kawasan ini, seperti ada pisang bagus, melainkan justru berbagai masalah yang harus diatasi. Misalnya, soal pendidikan sumber daya manusia. Selain itu, di tempat saya berpijak, di jalan raya Trans-Mentawai belum bisa diaspal karena masih ada masalah dengan HPH (hak pengusahaan hutan)," kata Puan.

Ketika bertemu dengan para murid SD, Puan bukan hanya bersalaman, melainkan juga memegang tubuh mereka.

Ia ingin tahu apakah badan mereka sehat, "Jangan sampai mereka kurang gizi, hanya tulang saja, rambutnya merah dan matanya tak bercahaya," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com