Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pesan Terpidana Bom Bali I Saat Jadi Pembicara di Program Deradikalisasi

Kompas.com - 26/04/2016, 07:14 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Dua terpidana kasus terorisme, Ali Imron dan Umar Patek, menjadi "bintang" dalam seminar yang digelar Resimen Mahasiswa Mahasurya, Jawa Timur, di Kota Malang, Senin (25/4/2016).

Kedua narapidana akibat kasus Bom Bali I itu bergabung dalam program deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. 

Ali Imron dan Umar Patek menjadi pembicara dalam seminar bertajuk "Generasi Penerus Bangsa Bersinergi Mendukung Program Pemerintah: Dalam Rangka Kontraradikal dan Deradikalisasi demi Mencegah Instabilitas serta Menjaga Keutuhan NKRI".

Ali Imron datang ke Malang dari penjara di Jakarta, Minggu malam (24/4). Kedatangannya hampir bersamaan dengan narasumber lain yang juga bekas terpidana teroris dan mantan Komando Pusat Hujad Maluku, Jumu Tuani.

Sementara Patek baru sampai pada Senin, dari Lembaga Pemasyarakatan Surabaya, di Porong, Sidoarjo.

Dalam seminar itu, Imron dan Patek banyak menyampaikan hal yang berkaitan dengan terorisme, termasuk banyaknya jenis terorisme saat ini.

Mereka juga menyampaikan cara-cara mencegah radikalisme masuk dalam keluarga.

Imron yang menjadi pengikut Jamaah Islamiah (JI) itu mengatakan keberadaan JI saat ini tak ada sangkut pautnya dengan aksi terorisme.

"Mayoritas mereka tidak sepakat dengan pengeboman dan sejenisnya," kata Ali Imron.

Ia mengaku sempat mengimbau kepada para pengikut JI agar melakukan kebaikan-kebaikan lain di luar aksi radikalisme dan tidak termakan provokasi sehingga merasa perlu berangkat ke Suriah dan Irak untuk berjihad.

"Di sana rakyatnya cuma 60 juta orang, baik muslim maupun nonmuslim. Kenapa kita repot ke sana, di sini (Indonesia) 200 juta muslimnya saja, di sini mereka yang berhak kita urusi," ujar Ali Imron,

"Jangan termakan slogan dan apapun yang ada di internet," ujar adik dari Amrozi dan Ali Gufron (Muklas), yang telah dihukum mati akibat kasus Bom Bali I tersebut.

Selain itu, alasan imbauan itu juga karena di Suriah dan Irak banyak sumber fitnah.

Misalnya, saat dua orang Indonesia berangkat ke sana, mereka bisa berada di dua kubu yang berbeda, yakni ISIS dan oposisi Suriah.

"Niatnya berjuang bersama tapi justru perang. Ini fitnah yang harus dihindari. Banyak kebaikan lain yang bisa dilakukan di Indonesia," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com