JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menganggap kondisi Partai Golkar saat ini tengah berada di titik nadir sepanjang sejarah partai berlambang beringin.
Hal tersebut tercermin dari perolehan suara partai yang merosot dalam pemilihan umum.
"Ke depan, 2019, akan menjadi taruhan Partai Golkar apakah akan bertahan seperti ini," ujar Airlangga dalam acara diskusi di Jakarta, Senin (18/4/2016).
Airlangga pun bertekad turut membantu Partai Golkar keluar dari jurang keterpurukan dan mengangkat kembali perolehan suara partainya.
Airlangga berpendapat, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) merupakan jalan terbaik.
Adapun saat ditanyai apakah Munaslub dapat kembali menyatukan dua kubu yang terbelah, ia meyakini konsolidasi di tingkat pusat telah selesai dan Munaslub merupakan puncaknya.
"Nah, konsolidasi total itu diselenggarakan dengan terselenggaranya Munas. Jadi Munas momentum untuk penyelesaian secara komprehensif," tutur Airlangga.
Ketua Steering Committee (SC) Munaslub Partai Golkar, Nurdin Halid, memastikan penyelenggaraan Munaslub Partai Golkar akan digelar pada 25 Mei mendatang.
Presiden Joko Widodo dipastikan hadir pada tanggal tersebut. Nurdin mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak Istana untuk memastikan kehadiran Presiden Jokowi akan membuka Munaslub tersebut.
"Insya Allah tidak akan mundur lagi, kami sudah berkomunikasi dengan Sekretaris Presiden," kata Nurdin saat menghadiri Musyawarah Daerah IX Partai Golkar Jawa Timur di Surabaya, Minggu (17/4/2016).
Nurdin juga memastikan, pada tanggal tersebut, Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan kepengurusan Partai Golkar hasil rekonsiliasi sudah diterbitkan.