JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengaku tidak terganggu atas polemik perebutan jabatannya saat ini, seperti yang diungkap petinggi Partai Kebangkitan Bangsa.
"Yang terganggu siapa? Kita masih kerja sedemikian rupa begini," ujar Marwan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Marwan tidak mempersoalkan pernyataan petinggi PKB sebagai partai pengusungnya, bahwa ada yang berupaya untuk merebut jabatan menteri desa. (Baca: PKB Sebut Ada Parpol Koalisi yang Hasut Presiden untuk Rebut Posisi Menteri Desa)
Isu rebutan jabatan menteri desa itu bahkan dikabarkan membuat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meradang. (Baca: Muhaimin Tidak Terima Kursi Menteri Desa Diincar)
Namun, Marwan menolak jika disebut sependapat dengan pernyataan Muhaimin atau elite PKB lain.
"Ya partai yang menilai. Partai tentu punya penilaian sendiri, ya sudah. Saya kan sudah tidak aktif dalam kepengurusan," ujar Marwan.
PKB mulai gusar karena merasa kursi menteri desa yang dimilikinya mulai digoyang. Tuduhan diarahkan ke PDI-P.
Menurut Wakil Sekjen DPP PKB Daniel Johan, ada upaya sistematis yang sedang dilakukan PDI Perjuangan guna merebut posisi tersebut. Salah satunya dengan mengukur profesionalisme kinerja menteri.
"Cak Imin enggak terima. Itu bukan cuma urusan menteri, tetapi marwah partai," kata Daniel di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, langkah merebut kursi Marwan itu diawali dengan cara menyebar berita fitnah atau berita yang di luar fakta terkait distribusi dana desa.
Dia pun menegaskan, PKB tidak akan tinggal diam dengan manuver tersebut.
"PKB akan melawan segala bentuk penggiringan berita dan melawan ambisi orang-orang tertentu yang ingin merebut kemendesa," kata Jazilul.
Namun, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah tudingan PKB. (Baca: Dituduh PKB Ingin Rebut Kursi Menteri Desa, Apa Kata PDI-P?)