Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akui Ada Kesalahan Prosedur Pendampingan Saat Siyono Ditahan

Kompas.com - 05/04/2016, 19:02 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Anton Charliyan kembali mengakui adanya kesalahan prosedur yang dilakukan anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror saat mendampingi terduga teroris asal Klaten, Siyono.

Ia menganggap petugas lalai dengan minimnya penjagaan dan melepaskan borgol Siyono.

"Itulah kelalaian kami. Kesalahan prosedur kami, membuka borgol dan dikawal hanya dua orang. Harusnya lebih," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Setelah borgol dilepaskan, terjadi perkelahian yang tak terelakkan antara Siyono dan petugas. Menurut Anton, Siyono berusaha merebut senjata yang dipegang anggota Densus 88.

(Baca juga: Polisi Akui Lalai Kawal Terduga Teroris yang Ditangkap di Yogya)

 

Anggota tersebut melawan sehingga terjadi baku hantam yang menyebabkan benturan di kepaa belakang Siyono. Ia pun meninggal dunia.

"Kalau terjadi perkelahian, itu kecelakaan. Kami mau dia hidup-hidup karena butuh informasinya," kata Anton.

Saat ini, Divisi Profesi dan Pengamanan Polri masih mendalami seberapa berat pelanggaran etik oleh petugas itu. Anton mengatakan, kejadian ini jadi pembelajaran bagi anggota Densus 88 lainnya.

"Nanti ada sidang etik oleh Propam. Kalau ada pelanggaran, tetap kita usut. Nanti juga akan kita umumkan. Termasuk kesalahan prosedur, nanti akan kita evaluasi," kata dia.

Divisi Propam telah memeriksa anggota Densus 88 yang membawa Siyono serta sopir yang mengendarai mobilnya. Namun, Anton belum mendapatkan hasil dari pemeriksaan itu.

Kompas TV Terduga Teroris Serang Petugas Densus 88
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com