Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Wapres Sayangkan Pemecatan Guru Honorer di Maluku akibat Curhat ke JK

Kompas.com - 25/03/2016, 07:39 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla, Husain Abdullah, menilai curhat yang disampaikan Miftah Sabban tentang kondisi pendidikan yang ada di daerahnya sangat bermanfaat, baik bagi Kalla maupun masyarakat Banda.

Miftah merupakan guru honorer di SD Negeri 2 Banda, Kabupaten Maluku Tengah yang mengaku diberhentikan oleh pihak sekolah akibat curhatannya tersebut.

Husain mengaku belum tahu persis motif di balik pemberhentian tersebut. Jika benar seperti apa yang diberitakan media massa hanya karena curhat, ia pun menyayangkannya.

"Kalau betul karena menyampaikan aspirasi saat wapres temu wicara, maka tindakan tersebut tidak bijaksana," ujar Husain, melalui pesan teks, Kamis (24/3/2016) malam.

Menurut dia, kunjungan Kalla ke Banda memang untuk menyerap sebanyak-banyaknya informasi tentang perkembangan daerah tersebut, termasuk pendidikan.

Alih-alih diberhentikan, Miftah menurutnya layak diberi apresiasi. Terlebih, Kalla pun senang bisa menerima informasi yang spontan, tanpa rekayasa dan jujur seperti itu.

"Sehingga menjadi dasar untuk membuat solusi bagi pendidikan di Banda yang memang masih butuh perhatian," kata Husain.

Dianggap mencoreng

Miftah, yang telah mengabdi sejak lima tahun di sekolah itu, kini tidak bisa lagi mengajar setelah Kepala SDN 2 Banda Fatimah Assagaff memanggilnya dan memberhentikannya sebagai guru.

Miftah menceritakan bahwa pemberhentian itu dipicu oleh curhat yang disampaikannya dalam pertemuan sejumlah elemen masyarakat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Mini pada 17 Maret 2016.

Saat itu, Miftah menyampaikan kepada Wapres tentang kondisi dunia pendidikan yang sangat memprihatinkan di Pulau Syahrir Kepulauan Banda.

(Baca: Curhat ke Wapres soal Pendidikan, Guru Honorer Dipecat)

"Saya ungkapkan soal mutu pendidikan dan SDM yang masih sangat minim dan itu diapresiasi oleh Pak Wapres saat itu," kata Miftah.

"Saya dipanggil Senin (21/3/2016) kemarin. Kepala Sekolah bilang kepada saya kalau apa yang saya sampaikan ke Pak Wapres telah mencoreng pendidikan di Banda. Kepala Sekolah juga mengaku kepada saya kalau dia sempat ditegur Kepala UPTD (Pendidikan)," kata Miftah.

Ia mengaku, Fatimah juga sempat menyatakan bahwa jika dia tidak diberhentikan, maka akan berimbas kepada jabatan Fatimah.

Secara terpisah, Bupati Kabupaten Maluku Tengah Tuasikal Abua menyatakan, tidak memerintahkan pemberhentian guru honorer tersebut.

"Demi Allah, saya tidak punya niat jahat sedikit pun untuk memecat guru honorer tersebut," kata Tuasikal saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com