Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Supersemar, Soekarno Tidak Sanggup Bayar Pengobatan Gigi

Kompas.com - 11/03/2016, 14:30 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehidupan Presiden Soekarno pasca-terbitnya Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966 sangat memprihatinkan. Kekuasannya tergerus perlahan, kesulitan uang, membayar biaya pengobatan sakit gigi pun tak mampu.

Dalam buku "Memoar Sidarto Danusubroto Ajudan Bung Karno," Asvi Warman Adam menyebut bahwa perlakuan negara terhadap Soekarno setelah Presiden Soeharto berkuasa tidak terekspos oleh publik. Jarang sekali ada pemberitaan mengenai kehidupan Soekarno.

Awal 1967, dokter pribadi Soekarno, dr Tan, meminta drg Oei Hong Kian datang ke Istana untuk mengobati Soekarno yang sedang sakit gigi.

Namun, peralatan pemeriksaan dan pengobatan gigi yang tersedia di Istana sudah ketinggalan zaman. Salah satunya adalah alat bor gigi yang tidak dilengkapi air pendingin.

Di saat bersamaan, pihak keamanan tidak mengizinkan Soekarno berobat di rumah sekaligus tempat praktik drg Oei di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Karena itu, drg Oei terpaksa membawa alat yang tersedia di tempat praktiknya ke Istana dengan menggunakan truk.

Soekarno memerlukan perawatan intensif sehingga drg Oei sering datang ke Istana untuk memeriksa dan memberikan pengobatan gigi.

Ketika Soekarno tinggal di Istana Bogor, pengobatan gigi ke tempat praktik drg Oei dilakukan dengan pengamanan ketat.

Soekarno turun dari mobil ketika sudah berada di dalam garasi. Soekarno juga meminta drg Oei untuk menjadikan tempat praktiknya sebagai lokasi pertemuan dengan anak-anaknya.

Untuk keluar dan masuk Jakarta-Bogor, Soekarno harus mendapatkan izin tertulis dari Pangdam Siliwangi dan Pangdam Jaya sesuai TAP MPR XXXIII/1967 yang melarang "sang proklamator" melakukan kegiatan politik sampai pemilihan umum yang akan datang. Pengurusan izin ini dilakukan oleh Sidarto selaku ajudan Soekarno.

Sekitar Maret 1968, drg Oei pindah ke Belanda. Sebelum berangkat, ia sudah siap memberi cor emas pada gigi Soekarno. Namun, tindakan itu batal terlaksana karena pengawasan terhadap Soekarno semakin diperketat.

Selama melakukan perawatan itu, drg Oei sama sekali tidak dibayar oleh pemerintah, apalagi oleh Soekarno yang sudah tidak memiliki uang.

Sejak awal 1968, seluruh aktivitas Soekarno makin dibatasi. Ia tinggal di paviliun Istana Bogor dan kemudian dipindahkan ke Hing Puri Bima Sakti di Batutulis Bogor.

Putri Soekarno, Rachmawati lalu menemui Soeharto di Cendana dan meminta ayahnya dipindahkan ke Jakarta. Soeharto mengizinkan, dan Soekarno kemudian tinggal di Wisma Yaso (sekarang Museum Satria Mandala) Jakarta.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com