Di lokasi pengamatan ini pula, atraksi hiburan digelar, berupa pemecahan rekor makan mantau, makanan khas Balikpapan, serta buah naga.
Langit cerah dan cuaca yang bersahabat membuat pantauan terhadap peristiwa GMT 2016 tersebut berlangsung lancar. Di kota ini, gerhana berdurasi 1 menit 9 detik.
Gerhana dimulai sejak pukul 07.25 Wita, sedangkan gerhana matahari total pukul 08.33 Wita, dan berakhir pada pukul 09.53 Wita.
David Windra, warga Jalan Inpres 4, meluapkan kegembiraannya menyaksikan peristiwa langka saat matahari dan bulan "berpelukan" ini. Berkali-kali, dia mengatakan rasa takjubnya atas terjadinya GMT kali ini.
"Saya merasa beruntung sekali bisa menyaksikan peristiwa istimewa seperti ini. Namun, menyayangkan Dinas Pariwisata Balikpapan kurang maksimal mengemas acara acara yang potensial menjadi atraksi pariwisata menarik ini," ungkap David kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2016).
"Coverage-nya kurang. Padahal, momen gerhananya 100 persen, tidak seperti di Yogyakarta yang hanya 80 persen, atau Palembang yang tertutup awan. Di sini sempurna, full," imbuh David yang menyaksikan GMT 2016 di pekarangan rumahnya.
Sementara itu, Isdianto, warga Borneo Paradiso, rela berburu GMT 2016 menuju Banua Patra dan seusai shalat subuh.
Di lokasi pengamatan ini, Isdianto mengabadikan momen GMT dari berbagai sudut pandang bersama teman-temannya.
"Saya memotret saat sebelum atau pra-gerhana, saat gerhana dan GMT, serta pasca-GMT," ujar Isdianto.