Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balikpapan, Matahari dan Rembulan Sempurna "Berpelukan"

Kompas.com - 09/03/2016, 16:21 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Ribuan warga Balikpapan, Kalimantan Timur, terlihat antusias menjadi saksi hidup Gerhana Matahari Total (GMT) 2016.

Lokasi pengamatan dipusatkan di dua titik, yakni Kafe Kilang di Banua Patra, dekat Lapangan Merdeka, dan Pantai Manggar.

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek dan Wali Kota Balikpapan Rizal Efendi menyaksikan GMT 2016 di Banua Patra.

Di lokasi pengamatan ini pula, atraksi hiburan digelar, berupa pemecahan rekor makan mantau, makanan khas Balikpapan, serta buah naga.

Isdianto Langit cerah dan cuaca bersahabat membuat warga bebas mengabadikan momen Gerhana Matahari Total (GMT) 2016. Tampak dalam gambar, kondisi tadi pagi saat berlangsungnya GMT 2016 di Banua Patra, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (9/3/2016).
Antusiasme warga Balikpapan terlihat saat mereka berbondong-bondong menuju lokasi pusat pengamatan seusai shalat subuh.

Langit cerah dan cuaca yang bersahabat membuat pantauan terhadap peristiwa GMT 2016 tersebut berlangsung lancar. Di kota ini, gerhana berdurasi 1 menit 9 detik.

Gerhana dimulai sejak pukul 07.25 Wita, sedangkan gerhana matahari total pukul 08.33 Wita, dan berakhir pada pukul 09.53 Wita.

David Windra, warga Jalan Inpres 4, meluapkan kegembiraannya menyaksikan peristiwa langka saat matahari dan bulan "berpelukan" ini. Berkali-kali, dia mengatakan rasa takjubnya atas terjadinya GMT kali ini.

"Saya merasa beruntung sekali bisa menyaksikan peristiwa istimewa seperti ini. Namun, menyayangkan Dinas Pariwisata Balikpapan kurang maksimal mengemas acara acara yang potensial menjadi atraksi pariwisata menarik ini," ungkap David kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2016). 

Isdianto GMT 2016 yang teramati dari Banua Patra, Kafe Kilang, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (9/3/2016).
Menurut dia, meski Pemerintah Kota Balikpapan sudah membuat acara hiburan dan membagi-bagikan kacamata khusus gerhana, itu belum cukup. 

"Coverage-nya kurang. Padahal, momen gerhananya 100 persen, tidak seperti di Yogyakarta yang hanya 80 persen, atau Palembang yang tertutup awan. Di sini sempurna, full," imbuh David yang menyaksikan GMT 2016 di pekarangan rumahnya. 

Sementara itu, Isdianto, warga Borneo Paradiso, rela berburu GMT 2016 menuju Banua Patra dan seusai shalat subuh.

Di lokasi pengamatan ini, Isdianto mengabadikan momen GMT dari berbagai sudut pandang bersama teman-temannya.

"Saya memotret saat sebelum atau pra-gerhana, saat gerhana dan GMT, serta pasca-GMT," ujar Isdianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com