"Muko-Muko, Palembang, dan Balikpapan betul-betul down dan tidak bisa kami akses," kata Deputi BMKG, Masturyono, di kantor BMKG pusat, Jakarta, Rabu (9/3/2016).
Sebelumnya, jaringan BMKG sempat down dan tak bisa menyaksikan fenomena GMT sama sekali. Karena itu, dari kantor BMKG, pemantauan fenomena ini hanya dilakukan secara langsung menggunakan kacamata khusus.
"Komunikasi berjalan, tetapi crowded. Seperti jalan tol, kalau mobilnya terlalu banyak, kan jalannya juga menjadi padat," ujarnya.
Meski begitu, sejumlah warga terlihat tetap antusias menyaksikan gerhana matahari menggunakan kacamata khusus secara bergantian. Mereka memadati beranda depan gedung serbaguna BMKG sambil mengabadikan gambar.
Meski beberapa di antaranya mengaku kecewa, masyarakat mengaku tetap senang dapat menyaksikan fenomena langka itu bersama keluarganya.
Salah satunya adalah Heni, seorang warga Sunter yang mengajak keluarganya menyaksikan fenomena GMT di kantor BMKG. "Ingin juga sih lihat tahap-tahapnya di setiap daerah, tetapi ternyata enggak bisa, ya sudahlah," kata Heni.