JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan China yang mereklamasi lahan dan menempatkan peralatan militer di pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Selatan memicu ketegangan baru berbagai negara.
Sejumlah negara yang panas akibat aksi China itu antara lain Malaysia, Filipina, Brunei dan Vietnam.
Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla percaya China tidak berniat menguasai Laut China Selatan. Sebab, hal itu diyakini akan menimbulkan ketegangan berbagai negara.
"Tidak mungkin, menurut saya China bukan niatnya untuk menguasai wilayah itu secara kekuatan," ujar Kalla di Jakarta, Senin (29/2/2016).
Wapres menjelaskan, China menginginkan suatu pelayaran yang damai di Laut China Selatan. Sebab, damainya kawasan tersebut akan bermanfaat besar bagi ekonomi negeri tirai bambu itu.
Indonesia, kata Wapres, percaya pandangan Presiden Xi Jin Ping bahwa China merupakan negara industri yang sangat bergantung kepada ekspor dan impornya.
Oleh karena itu, Kalla yakin China berkepentingan mewujudkan kawasan yang damai di Laut China Selatan.
"Kalau tidak damai, macam mana... pasti ekspor China langsung drop," kata Kalla.
Menurut Wapres, jalan terbaik meredakan ketegangan di Laut China Selatan adalah berdialog. Sebab, kawasan tersebut juga menyimpan banyak sumber daya alam.
"Jalan yang terbaik ialah bekerja bersama-sama untuk ekspolrasi di situ sesuai dengan wilayah masing-masing," ucap Wapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.