Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengolahan Sampah Jadi Listrik Akan Diterapkan di 7 Kota

Kompas.com - 05/02/2016, 18:31 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah tengah menyiapkan peraturan presiden terkait pengelolaan sampah menjadi energi listrik. Pengelolaan sampah menjadi energi listrik ini akan diterapkan di tujuh kota.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan, tujuh kota yang dipilih menjadi lokasi percontohan adalah Jakarta, Bandung, Tangerang, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Solo. Di antara tujuh kota tersebut terdapat kota besar yang memproduksi sampah 1.000 ton per hari.

"Kenapa Solo masuk? Ini supaya menjadi pilot project untuk kota-kota menengah dengan produksi sampah 200 ton per hari," kata Pramono di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (5/2/2016).

Pramono menuturkan, perpres mengenai pengelolaan itu berada dalam koordinasi Menko Perekonomian dan Menko Kemaritiman.

Pemerintah berharap, kebijakan ini akan menyelesaikan permasalahan sampah, khususnya di kota-kota besar. (Baca: Jokowi Minta Sampah Hilang di Kota Besar dan Diubah Jadi Energi)

Di lokasi yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bahwa perpres tersebut akan segera ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

Secara garis besar, perpres ini diterbitkan untuk mempercepat pemanfaatan sampah menjadi energi listrik.

Darmin melanjutkan, energi listrik dari pengelolaan sampah selama ini masih menuai perdebatan karena harganya mahal.

Atas dasar itu, melalui penerbitan perpres, pemerintah akan mengatur penyederhanaan izin dan teknologi yang digunakan untuk mengubah sampah menjadi energi listrik.

"Tidak hanya mendapatkan listrik berbasis energi terbarukan, terlebih dari itu, kita menyelesaikan sampah," kata Darmin.

Energi listrik yang dihasilkan dari pengelolaan sampah, kata Darmin, wajib dibeli oleh PLN. Harganya juga akan dirundingkan kemudian, dan pemerintah akan mengintervensi jika tidak ada kesepakatan soal harga.

"Ke depan, kami percaya akan menemukan pola yang makin efisien sehingga tidak memberatkan anggaran negara," ujar Darmin.

"Karena pemerintah telah berjanji pada 2030, sebanyak 29 persen energi kita itu energi terbarukan. Itu adalah janji (Indonesia kepada) dunia internasional," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com