Hari ulang tahun ke-69 presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri berlangsung dalam suasana akrab. Acara dihadiri puluhan tamu penting dan kalangan awam di bilangan Sentul, Bogor, Jawa Barat, 23 Januari siang.
Menurut Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, pesta kecil itu tak direncanakan walaupun jumlah tamu yang ingin memberikan ucapan selamat cukup mengular.
Dua tamu penting adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Wakil Presiden Budiono. Sebagian menteri yang hadir dari PDI-P adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan, tentu saja, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Hadir pula Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, Wakapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso, dan Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional Arif Budimanta.
Hadir pula sejumlah fungsionaris partai dan gubernur terpilih Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang menyempatkan diri terbang dari Manado.
Selain Puan Maharani, dua putra Megawati, Rizki Pratama serta Prananda Prabowo, juga hadir. Rizki putra pertama yang lebih memilih profesi pebisnis ketimbang berpolitik, sebaliknya Prananda kini menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi Kreatif DPP-PDIP.
Prananda ikut menulis sebuah buku yang disiapkan untuk HUT Megawati berjudul Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat.
Buku yang disiapkan editornya, Kristin Samah, ini berisi sejumlah artikel wartawan yang pernah meliput aktivitas Megawati dalam berbagai gejolak politik tahun 1990-an yang berpuncak pada Reformasi 1998.
Bersama Puan Maharani, Prananda tampaknya disiapkan untuk melanjutkan tradisi dinasti Soekarno di PDI-P.
"Tetapi kami di PDI-P lebih percaya pada regenerasi yang alamiah saja tanpa harus dikelola," ujar Prananda kepada Kompas.
Acara puncak ultah tentu ketika Megawati meniup lilin, memotong kue, dan juga memberikan potongan tumpeng, antara lain untuk Wapres dan Gubernur DKI. Ketika tumpeng diberikan kepada Basuki, suasana menjadi seperti pasar.
Bintang pesta
Tak pelak lagi, bintang pesta ultah Megawati memang Basuki. Ke mana Basuki pergi, selalu saja ada tamu yang bersemangat meminta berjabat tangan atau berfoto.
Basuki seperti telah menjadi bagian dari PDI-P setidaknya sejak ia dielu-elukan para peserta HUT-Rakernas PDI-P, 9-11 Januari di Jakarta.