Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GP Ansor: Tak Perlu Sikapi Gafatar dengan Cara Anarkis

Kompas.com - 21/01/2016, 00:27 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Benny Ramdhani menuturkan, masyarakat sepatutnya tak menggunakan cara anarkis menyikapi kehadiran kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar),

Meski dicap sesat di sejumlah daerah, lanjut Benny, kelompok Gafatar ini tetap harus diajak berdialog dan diberikan pembinaan khusus untuk mengajaknya ke jalan yang benar.

"Perlu proses pembinaan yang harus dilakukan institusi-institusi yang berwenang. Pendekatannya yakni dengan cara dialog," tutur Benny dalam konferensi pers di Kantor GP Ansor Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).

(Baca: Bupati Mempawah Menangis Saksikan Permukiman Eks Gafatar Dibakar)

Adapun terkait pandangan bahwa kelompok tersebut berbahaya, kata Benny, perlu dikaji kembali dari sudut pandang agama dan keyakinan. Ia menambahkan, kalaupun dianggap berbahaya, masyarakat tak perlu menyikapinya dengan kekerasan.

"Kita selalu menghindari itu. NU tidak akan menghadapi masalah-masalah sosial, keyakinan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat lewat cara-cara anarkis," ujarnya.

Sebelumnya, terjadi pembakaran pemukiman warga eks Gafatar di Moton Panjang, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada, Selasa (19/1/2016).

(Baca: Mantan Jubir Gafatar: Apa Salah Kami?)

Aksi pembakaran itu seolah menjadi akhir dari serentetan penolakan masyarakat terhadap warga eks Gafatar di Kabupaten Mempawah sejak pekan lalu. Warga eks Gafatar ini berjumlah sekitar 700 jiwa dan menolak dengan tegas untuk pergi.

Ratusan warga sejak Senin sore mendatangi Kantor Bupati Mempawah menuntut agar para eks Gafatar itu untuk tidak lagi menetap di Mempawah. 

Sempat berlangsung negosiasi antara enam unsur perwakilan eks Gafatar dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Mempawah.

(Baca: Evakuasi Eks Anggota Gafatar di Mempawah Gunakan Kapal Perang TNI)

Pertemuan tertutup itu membahas tentang tuntutan warga serta opsi yang diberikan kepada para eks Gafatar yang kini membentuk kelompok tani di Mempawah.

Massa terus berkumpul dan jumlahnya semakin banyak di halaman Kantor Bupati Mempawah. Mereka menolak kehadiran kelompok yang kini aktif di bidang pertanian itu.

Kompas TV 700 Orang Pengikut Gafatar Dipulangkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com