JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan bahwa kelompok teroris Bekasi dan kelompok teroris Cirebon diduga terlibat dalam aksi teror di kawasan seputar Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
"Kelompok Bekasi dan kelompok Cirebon punya komunikasi yang kuat. Jadi, ada dua kelompok besar terlibat dalam ledakan Thamrin," kata Badrodin saat menjenguk korban ledakan di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Ia mengatakan, hingga saat ini sudah 17 orang yang ditetapkan menjadi tersangka dalam aksi teror di kawasan seputar Sarinah itu. Dari jumlah itu, 12 orang di antaranya sudah ditangkap, sedangkan 5 orang lain berada di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang dan akan mendapatkan tambahan hukuman.
Menurut Badrodin, meskipun berbeda pimpinan, ada irisan yang kuat antara kelompok Bekasi dan kelompok Cirebon saat mengeksekusi bom di Thamrin yang menewaskan 8 orang tersebut.
Polri masih melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mencari dalang teror tersebut.
(Baca: Kapolda: Bahrun Naim Berhubungan dengan Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi)
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan bahwa belasan terduga teroris yang telah ditangkap, khusus di Bekasi, tidak terkait aksi teror di Thamrin, tetapi terkait kepemilikan senjata api.
Adapun delapan dari belasan terduga teroris itu aktif dalam kegiatan radikal pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
(Baca: Delapan dari 13 Orang yang Ditangkap Polisi Diduga Terkait Teror Sarinah)
Amriyono Prakos/Tribunnews
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.