Menurut Badrodin, yang ditembak mati itu adalah anak buah Santoso.
Badrodin mengaku belum menerima laporan kronologi penembakan tersebut. Hingga Jumat siang ini, jenazah terduga teroris itu masih berada di atas pegunungan.
"Belum dibawa turun. Belum ada informasi lagi kenapa demikian," lanjut dia.
Badrodin mengatakan, penembakan terduga teroris itu bukan hasil pengembangan kasus teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2016) kemarin.
Penembakan itu adalah operasi tersendiri, yaitu Operasi Tinombala. Operasi ini, kata Badrodin, adalah operasi lanjutan Camar Maleo yang telah dihentikan awal Januari 2016 lalu.
"Operasi ini memang difokuskan untuk mengejar Santoso beserta kelompoknya. Sebelum aksi di Sarinah, sudah ada operasi ini," ujar dia.