JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menyesalkan serangkaian aksi teror berupa pengeboman dan penembakan di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Mahfudz menilai teroris yang melakukan pengeboman dan penembakan ini sudah terlatih.
"Sasaran aksi ini tampak lebih kepada aparat polisi, meski ada sasaran warga sipil lain," kata Mahfudz saat dihubungi, Kamis sore.
Mahfudz menambahkan, perlu didalami apakah ini aksi pembalasan atas sejumlah penangkapan yang dilakukan Polri terhadap beberapa orang yang diduga terlibat gerakan teroris.
"Pihak keamanan, baik polisi maupun intelijen harus bekerja cepat dalam mengungkap kasus ini. Juga pemerintah harus bertindak cepat dan sigap untuk mengantisipasi berlanjutnya aksi teror ini," ucap Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Menurut Mahfudz, kejadian ini menjadi berita buruk di awal tahun 2016. Peristiwa ini menjadi isyarat bahwa pemerintah harus lebih memfokuskan energinya dalam menjamin keamanan masyarakat.
Pemerintah harus mengantisipasi dampak dinamika politik dan keamanan di berbagai kawasan yang sudah bergejolak.
"TNI bisa dilibatkan untuk perkuat Polri," ujar Mahfudz.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal menyatakan, jumlah korban dalam serangkaian teror di Sarinah mencapai 24 orang.
Sebanyak tujuh orang merupakan teroris yang berhasil dilumpuhkan.
"Jadi, total korban 24 orang, tujuh di antaranya tewas," kata Iqbal di Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Iqbal melanjutkan, tujuh orang yang tewas terdiri dari lima orang pelaku dan dua warga sipil. Adapun dua warga sipil yang tewas terdiri dari satu orang WNA dan satu orang WNI.
"Untuk anggota kepolisian, tidak ada yang meninggal. Ada satu yang alami luka berat," ujar Iqbal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.