JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meninjau pengoperasian mesin bor Antareja dalam proyek Mass Rapid Transit, Jakarta, Rabu (23/12/2015).
Pada hari ini, Jokowi menilik langsung proses pengeboran yang dilakukan mesin bor yang telah tiba di stasiun bawah tanah MRT, Senayan, Jakarta.
Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 09.05 WIB didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Bustami tampak memberikan penjelasan mengenai proyek jalur bawah tanah MRT kepada Jokowi.
Mesin bor Antareja mulai beroperasi pada 1 September 2015. Sejak saat itu, dilakukan persiapan pengeboran selama 15 hari, 45 hari pengeboran, dan 33 hari persiapan arrival.
Per harinya, mesin bor Antareja sanggup membuat terowongan rata-rata delapan meter. Sampai 23 Desember 2015 mesin bor Antareja berhasil membuat terowongan sepanjang 327 meter.
Bor Antareja yang berdiameter sekitar 6,7 meter dan panjang sekitar 43 meter memiliki bobot sekitar 323 ton.
Cara kerja bor Antereja adalah melakukan pengalian ke arah depan, dan diikuti dengan pemasangan segmen terowongan berupa potongan-potongan precast dengan lebar 1,5 meter yang membentuk cincin di belakangnya.
Penyelesaian proyek MRT Jakarta koridor Selatan-Utara fase 1 (Lebak Bulus - Bundaran HI) saat ini telah mencapai 36 persen.
Secara umum, pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain pembuatan pondasi kolom jalur dan stasiun layang, pembangunan struktur boks stasiun bawah tanah, pembuatan terowongan bawah tanah, dan pengerjaan konstruksi depo MRT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.