BOGOR, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menghormati pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipilih Komisi III DPR.
Jokowi meminta agar publik tidak tergesa mengkritik keputusan Komisi III sebelum pimpinan baru KPK bekerja.
"Jangan dikomentari dulu. Kalau sudah bekerja, nanti publik bisa menyampaikan kritik, (sekarang) kerja saja belum," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12/2015).
Jokowi mengatakan, pada prinsipnya, pemerintah berkomitmen memperkuat KPK. Ia menghormati pimpinan terpilih KPK karena sebelumnya telah melalui serangkaian tes panitia seleksi.
"Kita harus hormati apa yang diputuskan DPR. Yang terpenting adalah sinergi KPK dengan seluruh jajaran perlu diperkuat," kata Jokowi.
Anggota Komisi III DPR melakukan voting untuk memilih pimpinan KPK setelah upaya musyawarah mufakat tidak tercapai, Kamis (17/12/2015) malam. Voting diikuti oleh 54 anggota komisi bidang hukum itu dari lintas fraksi.
Dari voting itu, terpilihlah lima pimpinan baru KPK, yakni Agus Rahardjo (53 suara), Basaria Panjaitan (51 suara), Alexander Marwata (46 suara), Laode Muhammad Syarif (37 suara), dan Saut Situmorang (37 suara).
Komisi III juga memilih Agus Rahardjo sebagai Ketua KPK periode 2015-2019. Jumlah suara untuk Agus mengungguli perolehan empat pimpinan terpilih lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.