Berhari-hari masyarakat disajikan dagelan politik dari sidang Mahkamah Kehormatan Dewan yang memeriksa dugaan pelanggaran etik Ketua DPR, Setya Novanto.
Pemeriksaan yang memakan waktu belasan jam ini dinilai bertele-tele, dengan beragam pertanyaan yang tidak fokus, dan membuat masyarakat Indonesia yang menyaksikannya sidang terbuka ini kesal.
Di media sosial, sebagai bentuk kekesalan masyarakat, beredar meme dan hashtag yang menyindir kualitas pertanyaan para anggota Yang Mulia tersebut.
Bahkan Menteri ESDM Sudirman Said yang menjadi pengadu kasus pejabat pemburu rente ini, terus disudutkan seperti layaknya tersangka dalam persidangan.
Wajar jika Sudirman Said usai sidang menegaskan pengadu dalam sidang MKD harusnya dilindungi dan dimuliakan, bukan diperlakukan sebagai tersangka.
Dagelan yang terjadi selama seminggu belakangan, menunjukkan kualitas moral ketua DPR dan anggota Mahkamah Kehormatan Dewan.
Peran Setya Novanto dalam rencana bagi-bagi saham Freeport yang terdengar dalam rekaman yang diputar di sidang, jelas dan tidak terbantahkan lagi.
Kini, kredibilitas Dewan Perwakilan Rakyat dipertaruhkan. Masihkah anggota DPR memiliki moral untuk menjaga marwah mereka sebagai wakil rakyat yang terhormat dengan menunjukkan tajinya dalam memeriksa Setya Novanto?
"Menakar Kualitas Moral Yang Mulia" menjadi topih bahasan program Satu Meja di Kompas TV, Selasa (8/12/2015) pukul 22.00 WIB bersama Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo.(Budhi Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.