Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Seorang Diri Hadiri Pesta Pernikahan Anak Setya Novanto

Kompas.com - 05/12/2015, 01:03 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pejabat teras terlihat menghadiri pernikahan anak Ketua DPR Setya Novanto di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (4/12/2015). Tak terkecuali Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.

Pantauan di lokasi, Luhut hadir seorang diri. Setelah bersalaman dengan Novanto dan mempelai, Luhut langsung diajak untuk sesi foto.

Kemudian, Luhut bergabung dengan para pejabat dan politisi di sebuah sudut khusus bertuliskan VIP.

Di dalam sudut yang dibatasi partisi kayu berbentuk pagar itu, para pejabat yang hadir di antaranya Kepala BIN Sutiyoso, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua DPD Irman Gusman.

Sedangkan, politisi yang hadir didominasi oleh politisi Golkar seperti Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Idrus Marham, Tantowi Yahya, Roem Kono, dan Misbakhun.

Beberapa politisi partai lain yang hadir di antaranya Amir Syamsuddin (Demokrat), Ahmad Muzani (Gerindra), dan Harry Tanoesoedibjo (Perindo) dan Hidayat Nur Wahid (PKS).

Keberadaan Luhut di lokasi resepsi pernikahan tidak terlalu lama. Kurang lebih 20 menit setelah tiba, Luhut lantas meninggalkan lokasi resepsi pernikahan tersebut.

Sebelumnya, nama Luhut ramai diperbincangkan dalam kasus "Papa Minta Saham". Kasus tersebut bermula dari laporan Novanto oleh Menteri ESDM Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan.

Novanto diduga mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden serta menjanjikan proses renegoisasi kontrak PT Freeport Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com