Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Rotasi Anggotanya di MKD, Aburizal Bantah Lindungi Setya Novanto

Kompas.com - 27/11/2015, 03:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie membantah langkah rotasi anggotanya di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) demi melindungi Ketua DPR RI Setya Novanto yang tengah terjerat kasus dugaan pelanggaran kode etik.

"Tidak ada (melindungi Setya Novanto). MKD ya MKD, menjunjung kode etik," ujar Aburizal usai menghadiri HUT ke 51 Golkar Kantor DPP-nya, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (26/11/2015) malam.

Lantas, apa alasan fraksinya di DPR RI turut mengganti anggotanya yang menjabat di MKD? "Ya supaya mereka lebih baik, lebih bagus," jawab pria yang akrab disapa Ical tanpa mau menjelaskan lebih lanjut.

Ical meminta publik tidak membesar-besarkan langkah fraksinya merombak anggotanya di MKD tersebut.

Pertama, hal tersebut dianggap Ical sebagai hal yang wajar. Kedua, pergantian itu tidak hanya dilakukan Golkar, melainkan juga oleh fraksi lain.

"Nasdem ganti, PDI-P ganti. Ya Golkar juga sama. Enggak ada bedanya, supaya lebih baik lagi dalam masalah ini," ujar Aburizal.

Sebelumnya, Fraksi Partai Golkar mengganti Hardisoesilo yang menjabat sebagai wakil ketua MKD dengan Kahar Muzakir. Sementara itu, anggota Budi Supriyanto digantikan Adies Kadir. Terakhir, Dadang S Muchtar digantikan oleh Ridwan Bae. 

Keputusan Fraksi Golkar itu dinilai sebagai langkah untuk mengamankan Setya Novanto dari kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden di depan PT Freeport.

"Setya Novanto ingin memastikan pergantian anggota MKD adalah orang-orangnya dia," kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Hidayatullah, Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com