Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Nilai Semangat Sumpah Pemuda Dapat Tangkal Paham Kekerasan

Kompas.com - 28/10/2015, 21:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, semangat Sumpah Pemuda yang mengilhami berdirinya Negara Kesatuan Relevan Indonesia sangat relevan untuk menangkal propaganda paham kekerasan.

"Sekarang, semangat itu harus lebih dikobarkan mengingat banyaknya permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa ini, terutama dari gangguan paham kekerasan dan aksi terorisme," ujar Menag sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (28/10/2015).

Menag mengemukakan itu saat menjadi pembicara kunci Dialog Peran Generasi Muda dalam Pencegahan Terorisme yang menjadi pembuka membuka rangkaian peringatan Sumpah Pemuda yang dihelat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Rabu.

Menag mengatakan ancaman paham kekerasan dan terorisme telah menjadi isu global yang harus disikapi dengan sangat serius. Apalagi dengan kemajuan teknologi komunikasi melalui internet dan media sosial.

"Paham tersebut sangat bertentangan dengan kebhinnekaan Indonesia yang mengilhami persatuan bangsa. Saya rasa nilai-nilai Sumpah Pemuda itu sangat relevan untuk menangkal propaganda-propaganda negatif tersebut," kata dia.

Sedangkan Kepala BNPT Komjen Pol Saud Usman Nasution menyatakan, pemuda memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan terorisme. Semangat dan militansi yang dimiliki pemuda dinilainya sebagai kelebihan utama yang sangat efektif digunakan untuk meredam radikalisme dan terorisme.

Karena itu, ia mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya Kemenag dan MUI, untuk bersama-sama memberi pengajaran dan bimbingan yang baik kepada para pemuda. Sehingga, mereka mampu tumbuh sebagai generasi yang membawa kebaikan untuk bangsa dan negara.

"Momen inilah yang coba kami ambil untuk mengingatkan generasi muda untuk bisa lebih siaga terhadap ancaman dari luar yang mengancam keutuhan NKRI. Itulah mengapa kami sengaja mengadakan dialog bersama para pemuda Indonesia," ucapnya.

Sementara Wakil Ketua Umum MUI Prof Yunahar Ilyas mengingatkan pentingnya beragama secara tidak berlebihan. Menurut Yunahar, aksi radikalisme dan terorisme merupakan contoh dari sikap berlebihan yang tidak sesuai dengan perintah dan semangat Islam.

"Rasulullah selalu melarang umat untuk beragama secara berlebihan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com