Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Kita Terus Upayakan Hujan Buatan

Kompas.com - 27/10/2015, 17:27 WIB

JAMBI, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan terus mengupayakan membuat hujan buatan sebagai salah satu penanggulangan kabut asap.

"Terus akan kita lakukan," kata Luhut seusai meninjau salah satu fasilitas kesehatan di Jambi, Selasa (27/10/2015), seperti dikutip Antara.

Ia menjelaskan, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana sudah mengupayakan rekayasa hujan buatan di beberapa wilayah yang masih terdapat titik api penyebab asap. (Baca: Penanganan Asap Dinilai Jadi Pertaruhan bagi Jokowi)

"Tadi (hujan) ini sebagian dari hujan buatan dan sekarang kita bekerja terus. Kita berharap hujan ini terus akan datang," kata Luhut.

Selain itu, mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut juga menjelaskan mengenai persiapan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mengevakuasi korban asap apabila diperlukan. (Baca: Megawati: Kebakaran, Saya Bingung... ke Mana Rakyatku?)

"Kita menyiapkan melihat keadaan yang paling jelek. Tapi, melihat keadaan sekarang ini ternyata Pemda dan Satgas telah melakukan pekerjaannya dengan baik," kata Luhut.

Namun, ia cenderung memilih untuk tidak menggunakan KRI sebagai sarana pengevakuasi korban asap. (Baca: Ke AS, Jokowi Dinilai Tak Bertanggung Jawab atas Kondisi Dalam Negeri)

"Ya, itu kita berjaga-jaga saja. Tapi, melihat sekarang ini sepertinya kita belum akan menggunakan itu. Kita berharap tidak akan menggunakan KRI," kata Luhut.

Luhut sebelumnya melakukan rapat koordinasi penanganan asap bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Selain itu, rapat juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei, Ketua DPR RI Setya Novanto, dan Plt Gubernur Jambi Irman.

Setelah itu, rombongan meninjau Puskesmas Putri Ayu yang digunakan sebagai penampungan untuk pengobatan korban asap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com