Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Canangkan 17 Oktober sebagai Hari Bhinneka Tunggal Ika

Kompas.com - 17/10/2015, 18:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Bhinneka Tunggal Ika" sudah menjadi semboyan yang kerap kita dengar semasa menduduki bangku sekolah. Namun, rakyat Indonesia dianggap belum begitu meresapi bagaimana keberagaman menjadi kekuatan untuk mempersatukan bangsa.

Aktivis dari IM Center untuk Dialog dan Perdamaian, Ichsan Malik, mengatakan perlu adanya hari khusus sebagai pengingat bagi bangsa Indonesia untuk mempertahankan makna Bhinneka Tunggal Ika. Tak hanya Ichsan, sejumlah aktivis dan sejarawan lain turut mendorong pemerintah agar 17 Oktober dicanangkan sebagai hari Bhinneka Tunggal Ika.

"Harus ada upaya terobosan mengenai isu perpecahan yang muncul. Kita ingin mengusulkan Pemerintah Indonesia untuk kembali pada prinsip Bhinneka Tunggal Ika," ujar Ichsan dalam acara Gerakan Nasional Pencanangan Hari Bhinneka Tunggal Ika di Museum Juang 45, Jakarta, Sabtu (17/10/2015).

Tanggal tersebut sengaja ditetapkan bersamaan dengan hari dimulainya gerakan tersebut. Menurut Ichsan, Indonesia justru dikenal dunia sebagai bangsa yang unik. Jumlah penduduknya besar, etnik dan agamanya beragam, serta memiliki ribuan pulau. Namun, setelah terjadi konflik pada reformasi tahun 1999, Ichsan menilai Indonesia justru tenggelam.

Seiring bertambahnya usia Indonesia, Ichsan mengharapkan bangsa Indonesia mengubah pola pikirnya untuk bisa menerima perbedaan.

"Yang terjadi pada tahun 2015 setelah berulang-ulang selama belasan tahun, kembali pada tahun ini kita diserang oleh asap di mana-mana, bahkan sudah berjatuhan korban jiwa. Tolikara di ujung timur Indonesia bergolak, begitu juga pembakaran rumah ibadah di ujung barat Indonesia, yaitu di Aceh Singkil," kata Ichsan.

Ichsan mengatakan, semua itu menunjukkan intoleransi di Indonesia justru semakin menguat. Ia merasa khawatir konflik yang muncul bertubi-tubi akan mendorong terjadinya radikalisme dan ekstremisme.

Dalam pemerintahan ini, Ichsan berharap Presiden Joko Widodo mampu menjadikan keberagaman dan konflik SARA menjadi isu penting yang harus diperhatikan. Salah satunya, kata dia, dengan mencanangkan hari Bhinneka Tunggal Ika itu.

"Sejak awal, pendiri republik ini sadar kekuatan dari Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa lain menghargai dan menghormati bangsa ini karena bangsa ini berhasil mengintegrasikan seluruh perbedaan SARA yang ada," kata Ichsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com