Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Berharap Singapura dan Malaysia Paham Sulitnya Memadamkan Asap

Kompas.com - 09/10/2015, 21:16 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla setuju jika negara tetangga membantu Indonesia dalam memadamkan titik api yang mengakibatkan bencana asap di Sumatera dan Kalimantan. Dengan membantu Indonesia terjun ke lapangan, menurut dia, negara tetangga bisa memahami bagaimana sulitnya memadamkan titik api.

"Bagus itu, supaya Singapura, Malaysia, mengerti bahwa bagaimana sulitnya kan. Supaya dia memahami juga lapangan, jangan lihat dari jauh. Sejak dulu kan begitu saya katakan," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Mengenai aksi sejumlah elemen masyarakat di Sumatera yang berencana menggugat pemerintah karena dianggap lambat menangani masalah asap, Kalla menegaskan bahwa Pemerintah sudah berusaha sekuat tenaga. Kendati demikian, kata dia, memadamkan titik api pada musim kemarau seperti ini bukanlah perkara mudah.

"Beberapa pesawat dikerahkan, berapa dana dihabiskan. Memang tidak mudah memadamkannya di dalam musim kemarau ini, tetapi usaha keras pemerintah jalan kan," ujar Kalla.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebelumnya menyatakan bahwa Singapura dan Malaysia telah mengirimkan bantuan pesawat untuk mengatasi kabut asap. Bantuan dari China, Australia, dan Rusia masih dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, koordinasi untuk mengatur bantuan internasional untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan terus dilakukan.

"Pemerintah Singapura akan mengirimkan satu helikopter Chinook beserta bumbi bucket yang mampu membawa air 5.000 liter," kata Sutopo.

Pengiriman dilakukan pada Jumat hari ini pukul 15.00 WIB dari Singapura, langsung menuju Palembang.

"Selanjutnya pada pukul 16.00 WIB, diberangkatkan satu pesawat Hercules C-130 berisi 42 personel pemadam kebakaran dari Badan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) serta kru dan peralatan," kata Sutopo.

Sedangkan Malaysia, tambah Sutopo, sedang menyiapkan pengiriman satu pesawat Bombardier CL-415 water bombing dan satu pesawat Hercules C-130 yang mengangkut kru, peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, Malaysia akan mengirimkan helikopter kecil untuk survei dan memandu pemboman air.

Masyarakat menggugat

Kritik keras terhadap penanganan dampak kabut asap dari beberapa pihak sudah banyak dilontarkan, tetapi belum memberikan hasil nyata. Muak dengan cara penanganan kabut asap yang lambat, Riau memilih jalur hukum.

Sejumlah elemen masyarakat Riau bakal melakukan gugatan terhadap pemerintah pusat dan daerah karena dianggap lalai menjaga kesehatan warga Riau dari paparan asap. Bencana asap yang berkepanjangan dinilai telah melanggar hak manusia paling asasi, yaitu mendapatkan kesempatan untuk hidup sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Selain Menteri PDI-P, Menteri dari Nasdem dan 2 Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi

Nasional
Imigrasi Bakal Tambah 50 'Autogate' di Bandara Ngurah Rai

Imigrasi Bakal Tambah 50 "Autogate" di Bandara Ngurah Rai

Nasional
Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Diminta Timnas Anies-Muhaimin Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Senyum dan Geleng-geleng Kepala

Nasional
Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Imigrasi Terapkan SIMKIM di PLBN Buat Pantau Pelintas Batas

Nasional
Imigrasi Bakal Terapkan 'Bridging Visa' Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Imigrasi Bakal Terapkan "Bridging Visa" Buat WNA Sedang Urus Izin Tinggal

Nasional
Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Muncul Wacana Cak Imin Maju di Pilgub Jatim, Dewan Syuro PKB: Fokus Kawal MK

Nasional
Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Seluruh Kantor Imigrasi Kini Layani Pembuatan Paspor Elektronik

Nasional
KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

KPK Sebut Nasdem Sudah Kembalikan Rp 40 Juta dari SYL

Nasional
17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

17 Agustus 2024, Paspor RI Ganti Warna

Nasional
Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Komisi VIII DPR Harap Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhiri Penderitaan Rakyat Palestina

Nasional
PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

PAN Sebut Susunan Kabinet Prabowo Akan Dibahas Usai Gugatan di MK Selesai

Nasional
DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun

DPR RI Resmi Sahkan RUU Desa Menjadi UU, Jabatan Kades Kini Jadi 8 Tahun

Nasional
Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com