"PKS mendorong pemerintah dan segenap komponen bangsa untuk segera menolong daya beli rakyat melalui cash transfer," ujar Sohibul, saat menyampaikan pidato politik pada Musyawarah Nasional ke-4 PKS, di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Senin (14/9/2015).
Menurut Sohibul, laju rasio gap antara masyarakat kaya dan miksin semakin jauh saat ini. Ia membandingkan, pada tahun 2000, rasio sebesar 0,33 persen, sedangkan pada tahun ini, rasionya mencapai yang tertinggi, yaitu sebesar 0,42 persen.
Selain meningkatkan daya beli masyarakat, PKS juga mendorong pemerintah untuk melakukan pembangunan infrastruktur dan pemberian insentif pada perusahaan padat karya yang tidak melakukan pemutusan hubungan kerja. Kemudian, PKS juga meminta pemerintah segera melakukan kebijakan jangka pendek, berupa percepatan realisasi anggaran pembangunan di dareah, merepatriasi valas hasil ekspor, serta melakukan diversifikasi bahan baku, pembiayaan eksportir dan pembiayaan BUMN.
Menurut Sohibul, jika permasalahan ekonomi tidak segera ditangani, Indonesia akan menghadapi krisis yang lebih berat. Hal itu mencakup kelangkaan sumber daya seperti makanan, energi, dan krisis air.
"Permintaan energi meningkat, tapi persediaan menyusut. Perubahan iklim menyebabkan gagal panen, krisis kekurangan air. Ke depan, ini bisa lebih berbahaya," kata Sohibul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.