Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adian Napitupulu: Pak Fadli Zon Mundur Saja Dulu

Kompas.com - 08/09/2015, 10:16 WIB
Dylan Aprialdo Rachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi II DPR RI, Adian Napitupulu, meminta Wakil Ketua DPR Fadli Zon untuk mengundurkan diri sebagai pimpinan parlemen. Langkah tersebut sebagai upaya agar proses pemeriksaan terhadap Fadli terkait pertemuan dengan bakal calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bisa dijalankan secara adil oleh Mahkamah Kehormatan Dewan DPR.

"Saya kira Pak Fadli Zon mundur saja dulu. Ini untuk memastikan proses penegakan kode etik yang fair," ujar Adian saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/9/2015).

Anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut menilai bahwa sikap Fadli selaku pimpinan DPR telah merusak martabat Indonesia di mata internasional. "Anggota DPR RI itu punya posisi yang luar biasa, terutama pimpinannya. Tidak boleh itu dia datang ke kampanye bakal calon presiden negara lain. Fadli Zon bilang itu bukan kampanye, itu hanya perasaan dia saja," kata dia.

Ia juga menyayangkan sikap Trump, yang memperlakukan Ketua DPR Setya Novanto dan Fadli layaknya orang biasa pada saat konferensi pers di Trump Plaza, New York, Kamis (3/9/2015). Selain merusak martabat Indonesia di mata dunia, Adian menilai sikap Donald Trump membuat anggota DPR lainnya menjadi tersinggung.

"Perlakuan Donald Trump terhadap Setya Novanto dan Fadli Zon, dia (Donald Trump) tinggal dulu dia pidato, terus dia pergi, lalu mungkin ada yang mengingatkan, dia balik lagi. Kita juga tersinggung kok pimpinan DPR diperlakukan seperti itu?" kata dia.

Secara terpisah, anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq, mengatakan bahwa pertemuan yang dilakukan oleh pimpinan DPR dan Trump pada saat kampanye calon presiden AS merupakan tindakan yang tidak etis. "Sangat tidak etis Pak Setya Novanto, yang merepresentasikan kehormatan DPR dapat amanat dari rakyat, eh datang ke acara kampanye itu," ujar Maman.

Ia juga mengapresiasi langkah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk melakukan pengusutan atas persoalan tersebut. Maman menilai tindakan tersebut merupakan momentum bagi MKD untuk membuktikan diri sebagai lembaga yang bersikap adil.

"Ini menjadi momen penting apakah MKD betul-betul bisa memproses, jangan lihat Pak Setya Novanto sebagai ketuanya, tapi lihat dia sebagai anggota DPR biasa sama seperti kita, lalu proses itu harus diselesaikan," kata Maman.

MKD telah menerima laporan pengaduan yang disampaikan oleh sejumlah anggota DPR di Ruang MKD, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/9/2015) kemarin. Pelapor itu adalah Rieke Dyah Pitaloka, Charles Honoris, Budiman Sudjatmiko, dan Adian Napitupulu dari Fraksi PDI-P. Maman dari F-PKB dan Akbar Faisal dari Fraksi Nasdem juga turut memberikan dukungan terhadap pengaduan tersebut.

Menurut Adian, tim pelapor mengklaim telah mengumpulkan sejumlah bukti untuk membuktikan sikap Novanto dan Fadli melanggar Kode Etik Dewan. Bukti itu berupa video dan artikel-artikel pemberitaan dari media mancanegara, seperti The Straits Time dengan judul artikel "Donald Trump: Do they like me in Indonesia?" dan Bloomberg dengan judul artikel "Donald Trump Pledges Loyalty to the Republican Party in True Trump Fashion".

Kompas TV Kontroversi Pertemuan Setya Novanto dan Donald Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Nasional
PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

Nasional
Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Nasional
Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Nasional
AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com