Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNN: Revisi UU Narkotika Bukan Prioritas

Kompas.com - 07/09/2015, 11:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen (Pol) Budi Waseso menegaskan bahwa rencana revisi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika terkait ketentuan rehabilitasi, tak menjadi prioritasnya. Ia menekankan, akan tetap fokus pada pencegahan dan penegakan hukum.

“Bukan prioritas. Prioritas saya ya tetap di bidang pencegahan dan penegakan hukumnya,” ujar Budi, seusai serah terima jabatan di Ruang Rupatama, Kompleks Mabes Polri, Senin (7/9/2015).

Terkait pernyataannya sebelumnya yang akan mengajukan revisi UU Narkotika, Budi mengatakan, baru sebatas ide. Ia mendasarkan pada pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa narkotikia merupakan kejahatan luar biasa.

“Saya kan berpedoman pada perintah Presiden. Presiden bilang negara dalam kondisi darurat narkoba, jadi ini harus dievaluasi mana yang bisa kita lakukan secara efektif dan efisien sehingga program Presiden terlaksana,” ujar Budi.

Selain itu, menurut dia, selama ini ada bandar-bandar narkotika yang tidak dihukum pidana berat karena berlindung di balik rehabilitasi. Selama undang-undang adalah buatan manusia dan bisa diubah, Budi yakin bisa mengubahnya agar selaras dengan kemauan pemerintah.

“UU itu kan buatan manusia, bisa diubah. Artinya di kala ada hal-hal yang perlu ditambahi, ya kita coba sempurnakan. Tapi ya ini sekali lagi bukan prioritas,” lanjut Budi.

Sebelumnya, Budi menyatakan keinginannya agar ada revisi pada UU Narkotika terkait poin rehabilitasi. Jika sebelumnya pemakai narkotika direhabilitasi, ia ingin agar pemakai turut dikenakan sanksi pidana juga.

“Karena bandar-bandar narkoba itu berlindung di balik status pengguna saja. Akhirnya dia kena rehabilitasi. Begitu rehabilitasi, pakai duit siapa? Ya duit negara. Artinya negara rugi dua kali,” ujar Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com