JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, calon menteri dari partainya ada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Jika memang nantinya Presiden Joko Widodo melakukan perombakan atau reshuffle kabinet dan menunjuk menteri baru dari PDI-P, maka Megawati yang akan memutuskan.
"Hak prerogatif ketua umum untuk penugasan kader partai sebagai menteri," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Basarah mengatakan, memang sudah semestinya ada penambahan menteri baru dari PDI-P. Menurut dia, jumlah empat menteri yang saat ini dimiliki PDI-P masih sangat kurang jika dibandingkan dengan perolehan suara partai berlambang banteng itu di pemilu legislatif 2014. (baca: "Serang" Kolega di Kabinet, Menteri Jokowi Dinilai Ciptakan Tradisi Buruk)
"Empat kursi (PDI-P) yang sekarang sudah minimal, jangan dikurangi. Kalau bisa ditambah," ucapnya.
Basarah belum mau mengungkapkan apakah sudah ada nama-nama yang disiapkan oleh Megawati. Dia meminta publik untuk menunggu sampai reshuffle kabinet benar-benar dilakukan oleh Jokowi. (baca: Pengamat: Isu "Reshuffle" Berimbas pada Pertarungan Opini)
"Kalaupun saya dapat info (mengenai nama calon menteri dari PDI-P), itu bukan kapasitas saya menyampaikannya ke publik," ucap Basarah.
Presiden Jokowi telah meminta para menteri memberikan laporan kinerja selama enam bulan terakhir. Presiden juga meminta rencana kerja menteri enam bulan mendatang. (Baca: Ketika Jokowi Evaluasi Kinerja Kabinet...)
Namun, Presiden Jokowi tak menjelaskan secara lugas soal kemungkinan reshuffle. Dia selalu mengatakan bahwa evaluasi menteri dilakukan rutin setiap minggu dan setiap bulan.
Jokowi meminta agar para menteri tidak diganggu dalam bekerja. Ia tidak ingin ada pihak yang membuat gaduh. Menurut Jokowi, rapor kinerja menteri yang dimintanya tak akan dibuka ke publik. (Baca: Jokowi: Jangan Ganggu Menteri yang Baru Bekerja!)
"Rapor menteri hanya Presiden yang tahu," kata Jokowi. (Baca: Soal "Reshuffle" Kabinet, Partai Jangan Dikte Jokowi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.