Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Poltracking: Hampir 50 Persen Responden Tak Puas dengan Kinerja Presiden

Kompas.com - 19/05/2015, 19:59 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Poltracking Indonesia menunjukkan, hampir 50 persen responden yang diwawancarai menyatakan tidak puas terhadap kinerja Presiden sebagai lembaga negara. Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda mengatakan, ketidakpuasan publik bisa disebabkan oleh kinerja kementerian yang dianggap kurang maksimal.

"Ketidakpuasan publik lebih disebabkan oleh kurang baiknya kinerja para menteri di bidang ekonomi, hukum dan keamanan," ujar Hanta, pada rilis Temuan Survei Nasional, di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Selain itu, menurut Hanta, blunder komunikasi publik yang kerap dilakukan Presiden Joko Widodo dan para pembantunya, mau pun kesalahpahaman antara pihak Istana dengan mitra koalisi menyebabkan kepuasan publik merosot.

Dalam pemaparan hasil survei, sebanyak 49, 9 persen responden menyatakan tidak puas terhadap kinerja Presiden. Sebanyak 42,7 persen menyatakan puas; 7,4 persen responden menyatakan tidak tahu.

Jika diurutkan dengan 10 lembaga lainnya mengenai tingkat ketidakpuasan publik, Presiden berada di urutan ke-5 tertinggi setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), partai politik, Polri, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Survei yang dilakukan medio 23-31 Maret 2015 itu melibatkan 1.200 responden yang merupakan warga negara Indonesia, berusia minimal 17 tahun, dan bukan anggota TNI/Polri. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara responden secara tatap muka menggunakan kuesioner.

Setiap pewawancara terlatih bertugas mewawancarai 10 responden untuk satu desa atau kelurahan. Wawancara dikontrol secara sistematis oleh supervisor pusat dan koordinator wilayah dengan melakukan cek ulang di lapangan sekitar 20 persen dari total data masuk. Ada pun margin of error survei ini 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com