Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Irak: Warga dari 62 Negara Terlibat ISIS

Kompas.com - 19/04/2015, 19:34 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim Al Jaafari menyampaikan adanya keterlibatan warga dari 62 negara dalam Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Untuk itu, Irak mengajak negara lain untuk bekerja sama mencegah perluasan paham radikalisme ISIS.

"Kami menyatakan ada keterlibatan sekitar 62 negara di ISIS dan kita semua harus bekerja sama untuk mencegah sikap-sikap seperti itu," kata Jaafari di sela-sela acara peringatan Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Minggu (19/4/2015).

Kendati demikian, Jaafari menegaskan bahwa warga dari 62 negara yang bergabung dengan ISIS tersebut tidak mewakili negara masing-masing, tetapi pilihan mereka selaku individu. Menurut dia, ISIS bukan lagi gerakan yang timbul sebagai reaksi atas keberadaan kelompok agama yang berseberangan.

Jaafari berpendapat bahwa ISIS merupakan tindakan anti-kemanusiaan yang merugikan berbagai kalangan.

"Kita lihat di Irak, provinsi yang jadi korban ISIS adalah Provinsi Sunni sehingga bukan karena konflik Sunni maupun Syiah. Semua merasa dirugikan ISIS. Ada agama-agama lain di Irak yang dirugikan, Yazidi, dan agama lain. Para penganut agama itu, putra-putra mereka dibunuh," tutur Jaafari.

Ia juga menyampaikan bahwa gerakan ISIS harus dihadapi dari berbagai sudut. Dari segi budaya, perlu dilakukan sosialisasi untuk mengangkat nilai-nilai Islam yang cinta damai serta toleransi terhadap kelompok lain. Jaafari menilai ada pemahaman ajaran agama Islam yang salah dalam kelompok ISIS.

"Itu adalah satu poin yang sangat penting kita perlu menghabisi budaya-budaya salah atau pemikiran yang salah," ucap dia.

Dari segi militer, lanjut dia, serangan ISIS perlu dihadapi dengan kekuatan militer yang lebih kuat. Jaafari juga menekankan pentingnya peranan media dalam melawan ISIS.

"Peran media juga cukup besar. Ada upaya untuk menggambarkan sikap-sikap dan perilaku mereka melalui media itu pun perlu kita lawan dengan perlawanan secara media," tutur dia.

Ia juga mengingatkan fenomena ketika umat Islam dipermainkan emosinya melalui media. Umat Islam diprovokasi melalui gambaran-gambaran negatif mengenai sosok Nabi Muhammad melalui film atau media lainnya yang memperburuk citra Islam serta sosok Muhammad.

"Kita perlu lawan ini, kita tahu Rasulullah pembela hak-hak perempuan, ini semua dicoreng, dan media Barat selalu berbuat seperti itu. Ini adalah tantangan besar yang perlu kita hadapi juga," kata Jaafari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com