JAKARTA, KOMPAS.com - Malam ini pukul 19.30 WIB di KompasTV, Rosianna Silalahi akan bicara tentang "Saya Anti Korupsi" bersama Bambang Widjojanto, Mahfud MD, dan Raditya Dika dalam talkshow interaktif "Rosi".
Ini adalah rekaman kegiatan yang sama saat digelar Kompas Kampus di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (14/3/2015). Rosianna Silalahi sempat bersalaman dan berfoto bersama peserta Kompas Kampus sebelum naik ke atas panggung. Ia pun sempat menari mengikuti beat dari Billy BeatBox yang sebelumnya menghibur siswa-siswi yang memenuhi Grha Sabha Pramana.
Talkshow dibuka oleh Pandji Pragiwaksono yang mengutarakan pendapatnya mengenai korupsi dengan gaya stand up comedy. Menurutnya, korupsi bisa dihilangkan jika seluruh rakyat Indonesia menyadari hak orang lain. Pandji memberi contoh pengguna kursi roda yang tidak bisa menikmati haknya untuk naik-turun bis dengan nyaman di Indonesia.
Bambang Widjojanto yang hadir sebagai nara sumber pertama tersenyum santai ketika Rosianna Silalahi bergurau tentang status hukumnya, "Seneng ya, masih bebas."
Bambang menceritakan bahwa anaknya menanggapi peristiwa penangkapannya oleh Bareskrim dengan kata-kata, "Umi, keren!"
Menurut Bambang, anaknya merasa peristiwa itu keren karena begitu banyak pembelajaran yang bisa dia dapatkan, yang tentunya tidak dialami oleh semua anak di dunia.
Mahfud MD yang terkenal kental anti korupsi hadir sebagai pembicara selanjutnya. "Secara sosial, kita sebenarnya sudah memiliki konsep hukum yang harmoni. Kalau di dalam ilmu hukum modern disebut restorative justice, dan itu sekarang menjadi bahan kajian yang bagus di berbagai universitas yang maju di luar negeri," katanya.
Lebih lanjut, Mahfud mengungkapkan bahwa restorative justice tadi bersumber dari kearifan hukum di Indonesia yaitu jangan sembarang membawa perkara ke pengadilan.
Banyak tangan terangkat ketika Rosianna Silalahi membuka kesempatan bagi para siswa-siswi dan mahasiswa untuk memberikan pertanyaan dan tanggapan. Salah satunya menanyakan kepada Raditya Dika yang menjadi perwakilan dari kaum muda Indonesia tentang sumbangsihnya terhadap penanggulangan korupsi.
Raditya mengatakan bahwa melakukan hal-hal anti korupsi tidak berarti harus melakukan hal-hal besar. Raditya yang mengaku tidak suka terjun di dunia politik dan bahkan cenderung skeptis terhadap politik menggunakan akun Twitter-nya untuk menghimbau follower-nya agar tidak melakukan tindakan korupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.