Polri telah mengumumkan 16 nama warga negara Indonesia yang sempat dinyatakan hilang dan tertangkap di perbatasan Turki. Belum ada yang dapat memastikan motivasi ke-16 orang tersebut memisahkan diri dari rombongan wisata yang membawa mereka ke Turki.
10 dari 16 orang WNI tersebut adalah warga Lamongan, Jawa Timur. Di antaranya, seorang ibu dengan tujuh orang anak dan seorang ibu lain yang membawa satu orang anak.
Lima orang berikutnya tercatat berasal dari Jawa Barat, di mana empat diantaranya memiliki hubungan keluarga. Yakni ayah, ibu, dan dua orang anak.
Ke-16 orang WNI yang diperkirakan akan menyeberang ke Suriah itu diduga memiliki hubungan dekat dengan nama-nama pemain lama yang aktif dalam kegiatan radikalisme di Indonesia.
Dengan dugaan ini, seharusnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mampu melakukan upaya pencegahan keterlibatan warga Indonesia pada kegiatan paham radikal di luar negeri.
Dengan fakta tersebut, apakah BNPT merasa kecolongan? Dan bagaimana menangkal buaian manis paham radikal?
Simak pembahasannya pada program "SATU MEJA" malam ini pukul 20.00 WIB dalam episode "Buaian Manis Paham Radikal" di KompasTV.
Diskusi yang dipandu oleh Ira Koesno ini akan menghadirkan Irfan Idris (Direktur De-radikalisasi BNPT), Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU), Suripto (Pengamat Intelijen), dan Al Chaidar (Pengamat Terorisme). (KompasTV/Ike Kesuma)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.