Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Salah Hitung Suara, Kongres PAN Langsung Ricuh

Kompas.com - 01/03/2015, 20:51 WIB
Ihsanuddin

Penulis

BADUNG, KOMPAS.com - Kongres IV Partai Amanat Nasional di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu (1/3/2015) kembali ricuh. Kericuhan terjadi saat penghitungan suara pemilihan ketua umum, antara Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan. Penghitungan tersebut dilakukan dengan dua metode, yakni manual dengan papan tulis dan secara elektronik dengan komputer.

Zulkifli Hasan terlihat unggul beberapa suara dari Hatta. Namun di tengah-tengah perhitungan, angka yang terdapat di komputer untuk suara Hatta, kelebihan satu suara dibandingkan yang tertulis di papan. Pendukung Zulkifli pun langsung memprotesnya.

Steering Committee memutuskan untuk menggunakan perhitungan yang ada di papan, dan meminta perhitungan yang ada di komputer dikurangi satu angka. Kali ini giliran pendukung Hatta yang mengajukan protes. Akhirnya, kericuhan pun tak dapat dihindari.

Pendukung Zulkifli dan pendukung Hatta saling tunjuk dan saling berteriak satu sama lain. Beberapa dari mereka ada yang meninggalkan tempat duduknya dan saling menghampiri lawannya. Untungnya, tak sampai terjadi bentrok fisik antar pendukung.

Akhirnya, panitia pun mengambil solusi dengan menghitung ulang suara dari nol. Penghitungan dengan komputer tak lagi digunakan. Dalam pemilihan ini, hadir 569 pemilik suara sah, dari jumlah total 584 suara. Seharusnya, ada 593 suara sah yang dapat memilih dalam kongres ini. Namun satu suara meninggal dunia dan delapan lainnya dinyatakan tidak sah dan tidak terdaftar dalam kongres.

Pemilih dalam kongres ini yakni Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PAN (tingkat Provinsi), Ketua Dewan Pimpinan Daerah (tingkat kabupaten/kota), ketua dan sekretaris Majelis Pertimbangan PAN, ketua umum, sekjen, bendahara umum, serta ketua 6 organisasi otonom. Pemungutan suara dilakukan secara tertutup dengan menggunakan bilik.

Pemilih juga dilarang membawa handphone atau kamera ke bilik untuk menghindari transaksi jual beli suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com